Jendela Dunia
Dia Tuna Netra, Tapi Bisa Bedakan 3.000 Suara Burung!
Saat melempar batu ke sungai, Juan Pablo bisa mengatakan dengan tepat nada yang terdengar setiap kali batu menyentuh permukaan air.
Penulis: Aji Bramastra | Editor: Aji Bramastra
SURYAMALANG.COM - Anda tak akan bisa mengira kelebihan apa yang Tuhan berikan di balik kekurangan seseorang.
Apa yang dimiliki seorang Juan Pablo Culasso (29) adalah sedikit dari banyak contoh nyata.
Dia terlahir dalam kondisi tuna netra, sehingga belum pernah sekalipun Juan melihat wujud seekor burung.
Namun, tahukah anda, Juan Pablo mendapat anugerah pendengaran yang sangat tajam.
Dengan telinganya, pria ini bisa mengenali 3.000 suara burung dari 720 spesies berbeda!
Juan sudah menyadari kelebihannya ini sejak masih kanak-kanak.
Saat melempar batu ke sungai, Juan Pablo bisa mengatakan dengan tepat nada yang terdengar setiap kali batu menyentuh permukaan air.
Konon, hanya satu dari 10.000 orang yang punya bakat seperti Juan.
Salah satu yang memiliki bakat langka ini adalah musisi Wolfgang Amadeus Mozart.
Di masa kecilnya, ayah Juan Pablo terbiasa membacakan ensiklopedia tentang burung yang dilengkapi kaset rekaman berisi suara burung-burung itu.
"Itulah saatnya ketika saya menyadari bahwa saya bisa mengingat jenis burung lewat suaranya," ujar pria itu.
Pada 2003, Juan Pablo ikut serta dalam kunjungan lapangan para pengamat burung. Para pakar burung memberinya rekaman berbagai suara burung yang langsung membuatnya jatuh cinta.
"Saat itu, saya merasa sudah melakukan hal ini seumur hidup tanpa saya sadari. Saya langsung jatuh cinta dengan kegiatan ini," kata dia.
Kini Juan Pablo bekerja untuk merekam dan mempelajari berbagai suara yang dihasilkan alam. Belum lama ini dia menyelesaikan perjalanan di Antartika selama dua bulan.
Di sana dia mereka berbagai suara di benua yang paling dingin, paling liar dan paling misterius di seluruh Bumi.
"Saya terus menambahkan suara baru ke dalam koleksi saya. Di Antartika, saya merekam suara singa laut, anjing lait dan suara gunung es yang meleleh," papar dia.
Meski Juan Pablo masih bisa melihat cahaya sehingga dia bisa membedakan siang dan malam hari, dia tak bisa melihat bentuk atau warna burung-burung yang suaranya dia dengarkan.
Telinga adalah satu-satunya sarana bagi Juan Pablo untuk berhubungan dengan lebih baik dengan dunia.
Kemampuannya mengenali dan membedakan suara memberinya pekerjaan untuk menghasilkan "soundtrack" film-film dokumenter.
Pada 2014, kemampuan unik ini membuat Juan Pablo memenangkan hadiah utama sebesar 45.000 dolar AS dari sebuah kompetisi yang digelar Nat Geo TV.
Dalam babak akhir, Juan Pablo diminta mengidentifikasi 15 suara burung yang diambil secara acak dari 250 spesies. Dan, dia berhasil mengenali semua suara burung tersebut.
Dia kemudian menginvestasikan sebagian besar uangnya untuk membeli berbagai peralatan audio untuk menunjang pekerjaannya.
Alicia Munyo, kepala departemen fonologi Universitas Republica Uruguay, mengatakan kemampuan unik Juan Pablo sebenarnya lebih terkait dengan otak ketimbang telinga.
"Dia sebenarnya mendengar suara yang sama dengan yang didengar orang lain. Otaknyalah yang memiliki kapasitas luar biasa untuk menerjemahkan berbagai suara itu lebih dari orang biasa," ujar Munyo. (Ervan Handoko)