Blitar
Ratusan Rumah di Blitar Disapu Puting Beliung, Ini Akibatnya
"Kalau angin kencangnya hanya berlangsung 5 menit, namun cukup kencang,"
Penulis: Imam Taufiq | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Ratusan rumah di Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur mengalami rusak akibat disapu angin puting beliung, Senin (11/7/2016) sore. Itu terjadi bersamaan hujan deras yang berlangsung sore hari.
Meski tak ada korban jiwa, namun ada dua orang mengalami luka parah akibat tertimpa bangunan rumah. Yakni, Tutut (19), dan Wati (19), keduanya karyawan kafe yang berlokasi di jalan Raya Blitar-Malang, tepatnya di Kelurahan Beru.
Mereka tertimpa kayu blandar bangunan kafe saat melayani pembeli. Akibatnya, keduanya mengalami luka di kepalanya dan kini dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wlingi.
"Kalau karyawan dan pembeli sempat lari saat terjadi angin kencang. Namun, kedua karyawan saya yang tertimpa atap kayu itu, tak sempat lari karena sedang mengemasi makanan yang habis dipesan pembeli," kata Rendro (33), pemilik kafe.
Dari sekian ratus rumah yang tersapu angin itu terdapat empat rumah yang mengalami rusak paling parah. Itu karena salah satunya tertimpa tower setinggi 35 meter. Yakni, tower Siak (Sistem Informasi
Administrasi dan Kependudukan) milik Pemkab Blitar. Tower itu ambruk dan mengenai rumah milik Ruslaniar (40), yang berada di sebelah barat kantor Kecamatan Wlingi. Namun demikian, tak ada korban jiwa karena saat itu rumah tersebut lagi kosong.
"Untungnya, pemilik rumah lagi bepergian (lebaran). Meski rumahnya ambruk, namun tak ada korban luka," kata Totok Wibisono, Camat Wlingi, ditemui di lokasi.
Informasinya, tower itu sudah lama mangkrak karena tak difungsikan sejak kasusnya ditangani kejaksaan.
Selain itu, menurut Totok, angin puting beliung juga memporak-porandakan rumah warga lainnya. Seperti rumah milik Musriatun (60), dan Budi (46). Kedua rumah itu ambruk dan rata dengan tanah.
"Untuk rumah lainnya, hanya mengalami rusak ringan. Termasuk, kantor PLN setempat, juga terkena puting beliung, sehingga dipastikan terjadi pemadaman listrik," paparnya.
Menurut Didik Irawanto (48), ketua Rt 3/Rw 4, Kelurahan Beru, menuturkan, angin puting beliung itu terjadi bersamaan hujan deras yang berlangsung sekitar 30 menit. Saat terjadi hujan itu, tiba-tiba muncul angin kencang dan memporak-porandakan rumah warga. Akibatnya, warga sempat ketakutan dan berlarian menyelamatkan diri, dengan berlarian ke luar rumah.
"Kalau angin kencangnya hanya berlangsung 5 menit, namun cukup kencang," paparnya.