Surabaya
Jembatan Suroboyo “Minta Tumbal”, Jari Bocah Usia 5 Tahun Putus Saat Ortu Sibuk Main Gadget
"Awalnya saya sudah melarang, ternyata Raja tetap bermain di situ. Kejadiannya cepat sekali, saya juga tidak menduga bisa seperti ini,"
Penulis: Rorry Nurwawati | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Maksud hati ingin menikmati indahnya Jembatan Suroboyo yang baru diresmikan, seorang ayah bernama Neki Roma Saputra justru didera kesedihan karena musibah menimpa anaknya, Raja Ghyatsa Fahrullah Ramadhan, Senin (11/7/2016) malam.
Raja yang masih berusia lima tahun harus rela kehilangan jarinya. Jari warga Jl Ikan Gurami, Surabaya ini putus saat bermain di luar pagar jembatan yang terbuat dari logam bermotif ukiran Suro dan Boyo.
Saat itu, Raja yang asyik bermain, luput dari perhatian ayahnya, Neki. Sebab, pada saat bersamaan Neki sedang asyik bermain gadget untuk mencari informasi tentang jembatan yang memiliki panjang 800 meter ini.
"Saya update status, nulis di Sapawarga dan E-100 bilang kenapa jembatan yang sudah diresmikan masih ditutup, padahal warga sudah berjubel. Lah kok anak saya mendekati sambil tangannya berdarah," kata Neki saat ditemui di RSU Soewandie Surabaya.
Sebelum kejadian itu, Neki sempat mengimbau anaknya untuk berhati-hati dan melarang memanjat pagar. "Awalnya saya sudah melarang, ternyata Raja tetap bermain di situ. Kejadiannya cepat sekali, saya juga tidak menduga bisa seperti ini," terang dia.
Tanpa banyak pikir, tangan Raja yang terus mengeluarkan darah kemudian dibungkus dengan kain dan dilarikan ke rumah sakit. Dua jari kiri Raja putus akibat terkena tajamnya pagar jembatan.
"Jari kelingking sama jadi manisnya yang putus, sekarang masih dirawat. Saya tidak kepikiran mencari putusannya tadi," terangnya.
Neki menduga, anak keduanya itu terpeleset akibat memanjat pagar, hingga mengakibatkan jarinya terjepit dan terputus. Siti Romlah, ibunya, terus menangis dan mengkhawatirkan kondisi anaknya di ruang IGD.
Kabag Humas Pemerintah Kota Surabaya, M Fikser, yang terlihat datang ke rumah sakit mengatakan, pihak rumah sakit tengah serius menangani korban. Diperkirakan, malam itu dokter akan mengoperasi jari korban. "Malam ini operasi, mari kita doakan supaya korban diberikan kesembuhan," katanya.
Fikser pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati, dan terus meningkatkan pengawasan saat membawa putra-putrinya mengunjungi jembatan yang baru diresmikan pada 9 Juli 2016 lalu itu.