Jember

Di Jember Ada Daerah yang 'Belum Merdeka', Warga Belum Merasakan Listrik dan Jalanan Tanpa Aspal

Di Jember Ada Daerah yang 'Belum Merdeka', Warga Belum Merasakan Listrik dan Jalanan Tanpa Aspal

Editor: Eko Darmoko
IST
TERPENCIL - Kondisi jalan menuju Padukuhan Dampikrejo, Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember, Kamis (11/9/2025). Sebanyak 29 KK yang tinggal di kawasan tersebut belum merasakan listrik dan jalanan tanpa aspal. 

Laporan Imam Nawawi

SURYAMALANG.COM, JEMBER - Puluhan warga Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur hingga kini belum merdeka dari kegelapan saat malam hari.

Meskipun Indonesia sudah merdeka selama 80 tahun, warga yang tinggal di daerah perkebunan kopi Jember Timur ini belum pernah merasakan nikmatnya penerangan lampu dari energi listrik.

Terhitung, sebanyak 29 Kepala Keluarga (KK) Padukuhan Dampikrejo Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, rumah mereka belum terpasang spidometer milik Pembangkit Listrik Negara (PLN).

Padukuhan Dampikrejo, merupakan daerah perbukitan di ujung Timur Kabupaten Jember yang masuk kawasan perkebunan kopi milik PTPN I Regional 5 Perkebunan Silosanen.

Sementara penduduk yang tinggal di Padukuhan Dampikrejo mayoritas adalah petani kopi 
 
Pantauan SURYAMALANG.COM di lapangan, akses jalan menuju daerah tersebut sangat terjal, setapak, bebatuan dan banyak tikungan tajam, sangat terpencil dan terpelosok.

Setiap kali hujan turun, akses jalan menuju kawasan tersebut sangat licin, bahkan medannya jadi berlumpur.

Baca juga: Nuklir Jadi Opsi Strategis dalam Transisi Energi Nasional Menuju Net Zero Emission

Untuk menuju lokasi ini, kendaraan yang digunakan disarankan motor trail atau minimal roda kendaraan harus tangguh ketika melintas.

Selain itu pengendaranya juga punya skill menyetir andal berkendara di medan terjal, agar bisa tiba di kawasan Padukuhan Dampikrejo.

"Jalan aspal itu mimpi bagi masyarakat di sini," ungkap Sunari, petani kopi di Padukuhan Dampikrejo Dusun Baban Timur kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (11/9/2025).

Minimnya penerangan dan akses jalan terjal. Dia mengaku tidak pernah menganjurkan pendatang berkendara saat malam hari, sebab sangat berbahaya.

"Kanan kiri penuh pepohonan dan kebun kopi."

"Tak ada penerangan jalan sehingga kurang dianjurkan bagi pendatang melakukan perjalanan malam," ucap Sunari yang juga Ketua RT 11 Padukuhan Dampikrejo Dusun Baban Timur.

Pria 42 umur tahun ini mengaku sudah tiga kali mengajukan pemasangan listrik ke PLN melalui pemerintah desa. Namun hingga sekarang tidak ada kabar kelanjutannya.

"Hanya terdapat 29 keluarga, itulah yang mungkin menjadi alasan listrik dari PLN tak mau masuk. Ditambah lagi akses jalan yang sulit begitu," bebernya.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved