Malang Raya
Diduga Dibunuh, Polisi Bakal Bongkar Makam Wakit di Malang
“Surat hasil otopsi itulah yang akan dijadikan alat bukti. Kita akan buktikan, apakah ada indikasi korban memang sengaja dibunuh,” tutur Adam.
Penulis: David Yohanes | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, TIRTOYUDO - Besok, Selasa (18/7/2016) pagi polisi akan membongkar makam Wakit (43), warga Desa Jogomulyo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Pembongkaran dilakukan karena pihak keluarga curiga, Wakit meninggal karena dibunuh.
Kasar Reskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro mengatakan, sebelumnya Wakit ditemukan meninggal dunia di Jalan Raya Kalibakar, Kecamatan Tirtoyudo, Selasa (5/7/2016) pagi. Ketika itu Wakit dilaporkan meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
“Karena diduga korban kecelakaan, waktu itu yang menangani Satlantas. Reskrim tidak menangani,” tutur Adam kemarin, Senin (17/7/2016).
Ketika itu, pihak keluarga juga menolak dilakukan otopsi karena yakin Wakit memang korban tabrak lari. Namun belakangan keluarga curiga Wakit sengaja dibunuh. Selasa (12/7/2016), pihak keluarga melapor ke Polres Malang.
Merespon laporan tersebut, Polres Malang melakukan penyelidikan. Sementara untuk memastikan penyebab kematian Wakit, polisi perlu melakukan otopsi.
“Surat hasil otopsi itulah yang akan dijadikan alat bukti. Kita akan buktikan, apakah ada indikasi korban memang sengaja dibunuh,” tutur Adam.
Lanjut Adam, kecurigaan keluarga karena sebelum ditemukan meninggal, Wakit dicari orang bercadar. Namun Adam mengungkapkan, tidak bisa menjamin hasil otopsi akan akurat. Sebab kematian Wakit sudah terlalu lama.
“Kami sudah berkoordinasi dengan dokter forensik. Mereka mengatakan, rentang waktu kematiannya cukup lama sehingga mereka tidak terlalu yakin,” sambungnya.
Nantinya dokter forensik hanya akan mengungkapkan penyebab kematian Wakit. Sementara polisi yang akan menyimpulkan, apakah Wakit dibunuh atau karena faktor lain.
Meski demikian, otopsi ini dianggap sangat penting. Sebab isu yang berkembang di antara warga, Wakit sengaja dibunuh karena terlibat konflik dengan pemuka agama.
“Hasil otopsi penting untuk meredam kecurigaan warga. Apapun hasilnya, masyarakat akan menunggunya,” tandas Adam.