Malang Raya

Urai Macet, Daerah Arjosari Kota Malang Jadi Prioritas

Rencana awal, Dishub akan menjadikan Jalan Plaosan menjadi satu arah untuk dijadikan alternatif kendaraan dari arah Surabaya menuju ke Malang.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: fatkhulalami
surya/dyan rekohadi
Kemacetan di Jalan Ahmad Yani, Malang. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Kemacetan di daerah jalan utama Malang – Surabaya di sekitar wilayah Arjosari akan menjadi prioritas penguraian Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang kali ini.

Rencana awal, Dishub akan menjadikan Jalan Plaosan menjadi satu arah untuk dijadikan alternatif kendaraan dari arah Surabaya menuju ke Malang.

“Nanti bisa satu arah. Truk dilarang lewat sana. Fungsinya mengurangi kepadatan jalan utama dengan membuat belokan ke sebelah kiri,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Kusnadi, Selasa (19/7).

Sayangnya, Dishub belum memastikan waktu realisasi rekayasa lalu lintas itu. Ada kemungkinan, rekayasa akan ditindaklanjuti bersamaan dengan persiapan penilaian pengharagaan Wahana Tata Nugraha (WTN) pada 27 hingga 28 Juni mendatang.

Ia menyebut, kemacetan juga menjadi salah satu penilaian tim WTN selain kondisi rambu, marka jalan, parkir, dan kekumuhan.

Penguraian jalan menjadi satu-satunya opsi sebab Dishub mengklaim tak bisa berbuat banyak untuk kondisi jalan. Kusnadi bilang, penyebab utama kemacetan di jalur itu adalah volume kendaraan. Jumlah kendaraan yang selalu meningkat saban tahun tak dibarengi dengan pelebaran ruas jalan. Kemacetan para di daerah itu terutama terasa saat jam sibuk di pagi dan sore hari.

Dishub Kota Malang, kata Kusnadi, juga masih berkoordinasi dengan Dishub Kabupaten Malang dan Kota Batu. Ketiganya sedang mengurus berkas yang akan diajukan ke Pemerintah Provinsi.

Inti dari pengajuan itu adalah permintaan pelebaran dan perbaikan ruas jalan demi mengurai kemacetan. Karena masih digodok, ia pun belum bisa memastikan waktu pengiriman berkas itu.

Sementara di jalan dalam wilayah Kota Malang, rencana penguraian kemacetan juga diagendakan di Jembatan Ranugrati, Kecamatan Sawojajar.

Untuk rekayasa lalin di tempat ini, Dishub masih mendiskusikannya bersama dengan tim lain. Yang dilakukan saat ini masih terbatas meminta saran dari warga terkait pemetaan kemacetan di sana.

Bagi warga, rencana peguraian macet di Jembatan Ranugrati cukup bagus. Mereka selama ini merasa kemacetan di sana cukup parah. Terlebih di jam sibuk.

Kurniawan Dwi (27), warga Sawojajar, menanggapi positif rencana itu. Ia beraharap, akan ada rekasaya yang efektif dengan realisasi yang cepat.

“Kalau macet di sini, pengguna roda dua sering ngawur. Kadang sampai naik ke area yang seharusnya dipakai pengguna jalan. Kalau dibiarkan seperti itu kan membahayakan,” ujarnya.

penilai. Tim itu terdiri dari TNI, Polri, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait lain.

“Untuk menghilangkan kumuh, kami akan cat flyover Arjosari. Targetnya tanggal 25 mendatang sudah rampung semua,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved