Purwokerto
Cermati Pertanyaan Soal Mata Kuliah Kriptografi ini, Isinya Buat Banyak Netizen Menangis
Perhatikan baik-baik soal ujian Mata Kuliah Kriptografi ini. Isinya membuat netizen menangis
SURYAMALANG.COM, PURWOKERTO - Seorang dosen Kriptografi dari STMIK AMIKOM Purwokerto, Jawa Tengah membuat heboh netizen baru-baru ini.
Adalah Mohammad Imron, M.Kom, dosen di kampus itu yang membuat sebuah soal ujian yang melenceng jauh dari mata kuliah yang diampunya.
Meski melenceng jauh, soal-soal ujian yang dibuatnya justru mengundang pujian dari netizen.
Kriptografi sendiri sebenarnya ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data.
Lalu apa sebenarnya yang ditulis Mohammad Imron?
Bukannya membuat soal tentang Kriptografi, ia justru membuat 10 soal yang isinya bagaimana sikap mahasiswanya kepada orangtuanya, terutama ibu-ibu mereka.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam ujian open book ini sarat akan muatan moral.
Mengingatkan lagi bagaimana perjuangan orangtua, terutama ibu membesarkan anak-anaknya.
Berikut isi soal-soalnya:
1. Apa yang sudah kamu lakukan untuk bahagiakan ibu kamu?
2. Apa kamu masih ingat berapa uang jajan yang ibumu berikan?
3. Apakah kamu tahu ibu berdoa untukmu?
4. Berapa umur kamu? Apakah ibumu mengeluh dengan hidupmu?
5. Pernahkah kamu mencium kening ibumu? apa alasan kamu?
6. Apa makanan kesukaan ibumu?
7. Kapan kamu terakhir makan bersama ibumu?
8. Apakah kamu pernah bilang ke ibumu kalau "Aku Cinta Ibu" ?
9. Apa yang membuat ibu kamu bahagia?
Imron juga menuliskan pesan sebagai pengantar soal ujian.
"Karakter bangsa ditentukan kalian. Bisa saja saya membuat ujian yang lebih sulit tapi saya tidak ingin Anda menjadi orang yang tidak lupa dari mana Anda dilahirkan, agar Anda dapat menghormati dan menghargai orang lain," tulisnya.
Soal-soal ujian unik dari Imron itupun mendapat komentar yang beragam dari netizen.
Banyak di antara mereka yang memuji dengan apa yang dilakukannya.
"Berkaca-kaca baca soalnya," tulis Dinda Asyifa Chikaswari.