Nganjuk

Inikah Keluarga Termiskin di Indonesia? Baca Kisahnya, Jangan Lupa Siapkan Tisu, Mungkin Anda Nangis

Pepatah 'banyak anak banyak rejeki' tidak berlaku bagi keluarga Supriyanto. Karena banyak anak, kehidupan mereka pun sangat menyedihkan

Penulis: Didik Mashudi | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Didik Mashudi
Supriyanto bersama istri dan anak-anaknya di depan rumahnya 

"Di rumah ini kami hanya numpang di tanah milik Pakde Kasipan," ungkapnya.

Supriyanto semula tak membayangkan bakal memiliki keluarga besar sampai dengan enam anak. Namun untuk ikut Keluarga Berencana (KB) juga tidak punya biaya.

"Ikut KB kan harus membayar, sekarang tidak ada yang gratis," ujarnya.

Terkait dengan kelahiran anak-anaknya juga penuh dengan perjuangan.

Malahan anak bungsunya dilahirkan di jalan depan rumah bidan karena bidan desa yang dimintai pertolongan tidak segera membukakan pintu.

Di tengah beban berat yang dialami, Supriyanto hanya berharap mendapatkan pekerjaan yang hasilnya mampu untuk menghidupi seluruh keluarganya. Karena pekerjaan yang ada selama ini membuat batu bata hasilnya tidak cukup.

"Tiga hari sekali kami hanya dapat upah Rp 90.000," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved