Malang Raya
Dosen Unisma Ini dapat Penghargaan dan Dana, Ia Jalankan Pembinaan Usaha Jasa Becak Motor
Salah satu dosen penerima penghargaan dari Rektor Unisma, Masykuri, saat HUT ke-71 Kemerdekan RI adalah Sunaryo
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Salah satu dosen penerima penghargaan dari Rektor Unisma, Masykuri, saat HUT ke-71 Kemerdekan RI adalah Sunaryo, Rabu (17/8/2016).
Ia memperoleh dana hibah pengabdian IPTEK bagi masyarakat senilai Rp 35 juta dari Kemerinstek Dikti. Ia menggunakan dana itu untuk pembinaan usaha jasa bentor (becak motor) di kawasan Merjosari, Kota Malang.
"Bentuknya pengabdian langsung ke lapangan. Saya memberi penyuluhan dan pembinaan. Servis ringan kendaraan dan bagaimana memberi pelayanan ke pelanggan," jelas Sunaryo kepada SURYAMALANG.COM di sela acara.
Menurut dia, ada dua orang yang dibantu. Mereka sebelumnya mengayuh becak dan kemudian berubah menjadi bentor.
"Awal pengajuan proposal, 13 tukang becak di Merjosari masih mengayuh. Kemudian mereka jadi bentor. Saat turun dananya tinggal dua orang yang masih becak kayuh," terangnya.
Karena itu, dua orang itu dibantunya untuk mesinisasi becak. Untuk pelayanan bentor, katanya, memang memprihatinkan. Karena masih ada image tukang becak maunya sendiri. Kurang disiplin di jalan.
"Kita bina mengubah sikap itu dari pembinaan mental, teknik, mengendarai yang baik, merawat dan menservis," kata dosen ini. Menurut dia, meski bentor dilarang beroperasi, namun fakta di lapangan, masyarakat membutuhkan.
"Kami melihat fakta di lapangan. Apalagi di Merjosari kan kontur tanahnya tidak rata. Contohnya kalau naik becak dari Pasar Merjosari ke Joyogrand. Jalannya kan naik turun. Kalau naik becak kayuh, kasihan juga pengemudinya," tutur dia.
Ia berharap, meski sudah menyelesaikan program itu, tanpa dana Dikti bisa melakukan pendampingan ke pengemudi bentor yang dibinanya.