Malang Raya

KA Singosari Ekspress Dievaluasi Selama Tiga Bulan, Begini Komentar Penumpang Terkait Fasilitas KA

"Evaluasi setelah tiga bulan. Barulah nanti diketahui apakah biaya operasional menjalankan kereta ini sesuai dengan pemasukan"

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: eko darmoko
SURYA/Faiq Nuraini
Suasana nyaman di dalam KA Singosari Ekspress saat diluncurkan, Jumat (19/8/2016). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Operasional Kereta Api (KA) Singosari Ekspress akan dievaluasi selama tiga bulan. KA Singosari beroperasi perdana, Jumat (19/8/2016). Seperti diberitakan, KA ini melayani rute Surabaya - Malang dan sebaliknya hanya tiga hari dalam sepekan (Jumat, Sabtu, dan Minggu).

Executive Vice President PT KAI Daerah Operasional 8 Surabaya, Wiwik Widayanti mengatakan pihaknya akan mengevaluasi operasional KA itu selama tiga bulan. "Kita lihat dulu bagaimana operasionalnya, evaluasi setelah tiga bulan. Barulah nanti diketahui apakah biaya operasional menjalankan kereta ini sesuai dengan pemasukan," ujar Wiwik usai peluncuran KA Singosari Ekspress di Stasiun Malang, Jumat (19/8/2016).

KA Singosari sebenarnya KA Mutiara Selatan yang melayani rute Bandung - Surabaya dan sebaliknya. KA Mutiara Selatan memiliki masa tunggu keberangkatan di Stasiun Gubeng selama beberapa jam, sebelum berangkat lagi ke Bandung. KA ini dari Bandung tiba di Stasiun Gubeng pukul 05.30 Wib dan berangkat lagi pukul 19.00 wib. Selama masa tunggu itulah, rangkaian KA ini ditarik ke Malang dan melayani rute Surabaya - Malang dan berganti nama menjadi KA Singosari Ekspress.

Karenanya, KA Singosari memiliki fasilitas gerbong kelas bisnis dengan jumlah kursi 320 kursi. KA ini membawa lima gerbong dengan jumlah kursi per gerbong sebanyak 64 unit. Wiwik menambahkan perjalanan memakai KA Singosari hanya dilayani di akhir pekan. Sebab okupansi penumpang KA di akhir pekan tinggi.

"Sebelumnya rute ini sudah dilayani KA Bima dan Jayabaya untuk kelas eksekutif dan bisnis. Juga ada KA lokal. Namun ternyata okupansi KA Bima dan Jayabaya tinggi, bahkan kami sampai menolak penumpang karena kursi habis," ujar Wiwik.

KA Singosari diharapkan mampu menampung calon penumpang dari Surabaya ke Malang dan sebaliknya. Wiwik mengakui Malang Raya sebagai kota tujuan wisata membuat okupansi penumpang KA tinggi. Ia mengharapkan okupansi KA Singosari nantinya mencapai 100 persen di setiap perjalanannya.

Tarif KA ini dipatok Rp 40 ribu. Di hari pertama perjalanannya, tiket KA rute Surabaya - Malang terjual sebanyak 85 lembar, sedangkan dari Malang ke Surabaya sebanyak 77 lembar. Operasional baru KA singosari ternyata tidak banyak diketahui para penumpang. Mereka secara tidak sengaja membeli tiket KA ini.

"Tetapi tidak tahu kalau hari ini perjalanan perdana. Kami beli karena ada promo di situs tiket.com. Ada diskon, jadi kami beli. Ternyata ini kereta baru. Enak sih, dua-dua dan fasilitasnya bagus," ujar Muhammad, warga Surabaya yang baru berlibur di Malang yang ditemui di Stasiun Malang. Dia hendak kembali ke Surabaya dan memilih naik KA itu.

Hal senada diungkapkan penumpang dari Surabaya ke Malang, Septi Tria dan Lidya Intan. Dua mahasiswi dua perguruan tinggi negeri di Surabaya ini berlibur sehari ke Malang. Mereka hendak membeli tiket tidak lama sebelum berangkat. Awalnya mereka hendak naik KA lokal yang harga tiketnya Rp 12 ribu (Surabaya - Malang).

"Kami beli 'go show' KA lokal ternyata tiketnya habis. Terus kami melihat poster bahwa ada KA ini, ya udah kami beli saja. Fasilitas keretanya enak, AC-nya lebih dingin, ada kordennya juga. Jarak tempuh juga lebih cepat satu jam dibandingkan KA lokal. Jadi sebanding dengan harganya," ujar Septi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved