PON Jawa Barat 2016
Lifter Kakak dan Adik Asal Malang Kejar Medali Emas Demi Berangkatkan Haji Ibunya
“Ibu tidak meminta naik haji, tapi kami yang inisitaif sendiri, kami ingin menyenangkan orangtua, apalagi sekarang orangtua kami hanya tinggal ibu,”
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pemkot dan KONI Kota Malang resmi melepas para atlet warga Malang yang mewakili Provinsi Jatim menuju ajang PON XIX Jawa Barat 2016.
Dari 47 atlet asal Kota Malang yang akan menjadi andalan Jatim, dua di antaranya adalah kakak-beradik, Sofyan Listianto dan Muchammad Choirul Anwar. Mereka bertekad memburu medali emas dengan motivasi besar mengantarkan ibu mereka ke Tanah Suci.
Sofyan dan Choirul kini tinggal menjalani persiapan terakhir dan siap berangkat ke Bandung bersama rombongan kontingen Jatim. Dua atlet angkat besi itu masuk dalam skuat atlet PABBSI Jatim yang selama tiga bulan terakhir mengikuti program TC di kota Batu. Sofyan akan bertanding di kelas 94 kg, sedangkan Choirul akan turun di kelas 84 Kg.
Perjalanan kakak beradik ini di cabang olahraga angkat besi sempat mengalami pasang surut sebelum akhirnya bisa menuju ajang PON XIX. Mereka baru mengenal olahraga angkat besi di tahun 2005.
Dua pemuda yang tinggal di kawasan Arjosari kota Malang itu mengikuti latihan angkat besi di tempat latihan milik pelatih Muslimin yang tak jauh dari rumah mereka.
“Karena tempat latihannya dekat rumah, ya ikut-ikuit saja. Awalnya mas (Sofyan) yang ikut latihan duluan, terus beberapa minggu kemudian saya mulai ikut latihan ,” kisah Choirul, Selasa (6/9/2016).
Selain mereka berdua, adik kembaran Choirul juga ikut berlatih dan menjadi atlet angkat besi.
“Kami empat bersaudara, yang nomor satu gak ikut angkat besi, mas Sofyan anak kedua, saya dan kembaran saya yang ikut, adik saya juga sudah ikut-ikut kejuaraan tapi sekarang belum lolos ke PON,” tambahChoirul.
Mengawali menjadi atlet angkat besi dari nol di tahun 2005, Sofyan sempat vakum dari olahraga ini beberapa tahun.
“Tahun 2009 saya mandek sudah gak latihan lagi, saya kembali latihan tahun 2011 saat ada Porprov, mulai lagi mengawali dari awal, tapi syukurlah setelah itu justru terus dapat prestasi,” kata Sofyan.
Nasib baik kembali menghampiri Sofyan ketika ia sukses di ajang Pra PON. Ia berhasil menyabet dua medali emas dan satu perak yang memuluskan langkahnya menuju PON XIX Jabar. Sedangkan Choirul berbekal prestasi tiga medali perak dari Kejurnas 2014 di Yogyakarta juga berkesempatan masuk barisan atlet Puslatda Jatim.
Setelah menjalani TC di Surabaya dan kota Batu Sofyan dan Choirul kini lebih optimistis mencetak prestasi di ajang PON pertama mereka. Sofyan yang menjadi salah satu harapan penyumbang emas bagi kontingen Jatim terus menjaga performa terbaiknya.
Ia banyak belajar dari petunjuk pelatih serta masukan dari para seniornya, apalagi banyak atlet Puslatda angkat besi Jatim yang merupakan juara nasional dan berpengalaman di ajang internasional, termasuk Eko Yuli yang baru saja meraih medali perak di Olimpiade Brasil.
Bukan hanya program latihan dan dukungan dari para senior di Puslatda, Arema Arjosari ini juga saling mendukung selama menjalani Puslatda. Ketika saatnya berangkat ke arena PON XIX, mereka sama-sama bertekad memburu target medali emas dengan motivasi menyenangkan ibu mereka.
“Kami sepakat untuk kejar emas, kalau dapat emas dan dapat bonus nanti bonusnya untuk memberangkatkan ibu naik haji, kalau haji terlalu lama, akan kami berangkatkan untuk umroh,” tegas Sofyan.