Malang Raya
Warga Tertipu Puluhan Juta Akibat Telepon Penipu Mengaku Pegawai PT Telkom
"Kalau ada telepon yang mengaku dari pegawai PT Telkom, dan meminta uang untuk kompensasi hadiah, sebaiknya jangan langsung percaya,"
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sepekan terakhir terdapat dua laporan penipuan online dengan kerugian puluhan juta rupiah. Cara penipuan dalam dua laporan itu sama, yakni telepon dari seseorang yang mengaku sebagai pegawai PT Telkom, yang mengabari bahwa korban mendapatkan hadiah dari Telkom
Dari informasi yang dihimpun SURYAMALANG,.COM 5 September 2016, Polres Malang Kota mendapatkan laporan dari Hj Luluk Chotimah (57) warga Jl Selorejo Kecamatan Lowokwaru. Ia melapor telah menjadi korban penipuan online sebesar Rp 39,9 juta.
Luluk telah menransferkan uang sebesar itu ke sebuah rekening atas nama Alberto Galileo. Ia mengirimkan uang itu setelah mendapat telepon dari seseorang, mengaku bernama drs Usman Hamid. Ia mengaku sebagai direktur PT Telkom.
Dalam telepon itu, orang tersebut menyebutkan bahwa Luluk memenangkan undian dan berhak mendapatkan hadian uang tunai Rp 10 juta dan satu unit televisi. Si penelepon juga mengabari, jika ingin hadiah segera diterima, Luluk diminta mengirimkan sejumlah uang.
Luluk baru tersadar ditipu, setelah mengirimkan uang. Ia menghubungi nomor telepon orang yang bernama Usman itu, namun sudah tidak aktif.
Sebelumnya, Sulastri (69) warga Jl Sadewo Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing juga melapor ke Polres Malang Kota. Seperti halnya Luluk, Sulastri juga menjadi korban penipuan seseorang yang mengaku sebagai pegawai PT Telkom. Ia tertipu Rp 25 juta.
Cara penipuan sama, si penelepon mengabarkan jika Sulastri mendapatkan hadiah uang tunai dari PT Telkom. Ia diminta mengirimkan sejumlah uang supaya hadiah bisa segera diurusi dan diterima Sulastri.
"Kalau ada telepon yang mengaku dari pegawai PT Telkom, dan meminta uang untuk kompensasi hadiah, sebaiknya jangan langsung percaya. Jangan langsung menransfer uang. Pastikan ke Telkom terdekat, atau tanya ke kantor polisi. Begitu juga kalau ada telepon-telepon seperti itu dari instansi lain," tegas Kasubag Humas Polres Malang Kota AKP Nunung Anggraeni, Selasa (6/9/2016).
Sebenarnya, imbuhnya, pihaknya sering menghimbau melalui media atau ketika Polres memiliki kegiatan, supaya tidak mudah percaya.