Blitar

Tragis, Sopir Terjebak dan Tertimbun Longsor di Dalam Truk Selama 2 Hari

"Tanah yang longsor dan menimpa truk itu setinggi sekitar 50 truk. Akibatnya, truk itu langsung tak kelihatan akibat tertimbun lelongsoran tanah,"

Penulis: Imam Taufiq | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
Petugas memasang police line di lokasi truk yang tertimbun bebatuan. 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Naas dialami sopir truk, Samsul Abidin (20), warga Dusun Ringin Putih, Desa Ringin Pituh, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.

Saat truknya tertimpa tanah longsor, korban tak berhasil menyelamatkan diri sehingga terjebak di dalam.

Hingga dua hari ini, korban dan truknya belum berhasil dievakuasi karena tertimbun bebatuan, di aliran kali Lahar, Dusun Gunung Gedang, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum.

Sulitnya mengevakuasi truk nopol AG 8514 RH itu karena tertimbun bebatuan tanah longsor sedalam 10 meter. Ditambah medannya cukup sulit karena rawan longsor.

AKBP Slamet Waluya, Kapolres Blitar menuturkan, kejadian itu terjadi Minggu (11/9/2016) siang atau sekitar 14.00 WIB.

Saat itu, korban mengemudikan truknya sendirian karena hendak mengambil pasir sungai di kali lahar. Namun, sore itu tak ada pasir, sehingga ia kembali.

Naas menimpanya. Saat melintas di tepi sungai, tebing setinggi sekitar 50 meter yang berada di sisi baratnya, tiba-tiba longsor.

Begitu longsor, tanah bebatuan itu langsung menimpa truk korban, hingga membuat truk itu langsung bertimbun tanah.

"Tanah yang longsor dan menimpa truk itu setinggi sekitar 50 truk. Akibatnya, truk itu langsung tak kelihatan akibat tertimbun lelongsoran tanah," kata Slamet.

Penyebab tebing itu longsor belum diketahui karena sore itu tak ada hujan.

Namun diperkirakan, itu karena tergerus akibat bebatuan yang ada di bawah tebing itu sering diambil, untuk dijual pasirnya. "Dugaan lainnya, mungkin karena terkena getaran truk yang sering lewat TKP," paparnya.

Sebenarnya, saat kejadian itu teman-teman korban, yang sesama sopir sudah berusaha menolongnya.

Seperti, mereka berusaha menyingkirkan bebatuan yang menimbun truk tersebut. Namun, akhirnya teman-teman korban ketakutan karena khawatir ada tanah longsor susulan.

Untuk menuju ke TKP itu medannya cukup sulit. Selain jaraknya jauh atau sekitar 5 km dari jalan dusun terdekat, yakni Dusun Gununggedang, juga jalannya cukup sulit.

Yakni, semua jenis kendaraan yang menuju ke lokasi pengambilan pasir itu harus menyusuri tepi sungai. Bahkan, kadang harus melintas di tengah sungai, karena menghindari medan jalan yang mepet tebing.

"Dengan kondisi seperti itu, dikhawatirkan muncul lahar dingin karena cuaca seharian kemarin itu mendung," paparnya.

Ditambahnya, tak mungkin mendatangkan alat berat karena medannya cukup sulit. Karena itu, salah satu cara untuk menghilangkan timbunan tanah di atas truk itu harus disemprot air. Yakni, dengan mendatangkan mesin diesel.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved