Malang Raya

Depresi, Nasi di Lapas Wanita Kota Malang Coba Bunuh Diri

"Dia sempat dirawat di rumah sakit untuk pemulihan. Setelah itu, kami lakukan pendampingan dan pengawasan kepadanya"

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Sri Wahyunik
Petugas berusaha menurunkan napi di Lapas Wanita Malang yang mencoba bunuh diri. 

SURYAMALANG.COM, SUKUN - Rohaningsih (35) seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Klas IIA Malang sudah dua kali mencoba bunuh diri. Terakhir dia mencoba melompat dari tandon air DI ketinggian sekitar 10 meter di dalam Lapas, Kamis (22/9/2016).

Usaha dua kali bunuh diri itu berhasil digagalkan. Rohani merupakan terpidana empat (4) tahun enam (6) bulan dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Warga asli Surabaya ini baru lima bulan terakhir menghuni Lapas Wanita yang ada di Kecamatan Sukun Kota Malang tersebut. Dia pindahan dari Lapas Medaeng, Surabaya.

Dua bulan lalu, ia pernah mencoba bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai. Usaha itu gagal karena petugas mengetahuinya dan bertindak cepat. Petugas memberikan pertolongan pertama, dengan cara mengeluarkan cairan yang diminum Rohani.

"Dia sempat dirawat di rumah sakit untuk pemulihan. Setelah itu, kami lakukan pendampingan dan pengawasan kepadanya. Selalu ada teman yang menemaninya," ujar Kepala Lapas Wanita Malang Ngatirah kepada Surya, Kamis (22/9/2016).

Namun tak disangka, Rohani kembali berulah. Kali ini dia naik ke tandon air melalui tangga yang ada di situ. Seorang petugas berhasil mengejarnya. Petugas laki-laki berhasil memborgol tangannya ke ujung tangga di atas tandon. Rohani tetap berontah. Dia seperti memiliki energi berlebih, layaknya orang kesurupan.

"Dia seperti terlihat kesurupan, matanya kosong dan energinya berlebih. Dua orang petugas saja tadi kewalahan, dan sulit menurunkan dia," imbuhnya.

Petugas Lapas menghubungi Polsek Sukun. Personel Polsek Sukun dibantu beberapa relawan mencoba membantu menurunkan Rohani dari atas tandon. Upaya itu cukup lama. Dari sekitar pukul 05.30 Wib, dia berhasil diturunkan pukul 07.00 Wib.

Ngatirah menambahkan, Rohani mengalami depresi berat. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan ketika baru masuk ke Lapas Wanita Sukun. Karena mengalami depresi, petugas Lapas memberikan pendampingan psikologi kepadanya.

Rohani juga dilibatkan dalam sejumlah kegiatan agar tidak melamun dan terus depresi. "Rencananya, dia juga mau diruqyah hari Jumat besok. ternyata hari ini begini, akhirnya ruqyah untuk dia dipercepat hari ini. Rencananya nanti, kami juga lakukan pendampingan dan konsultasi psikiater dari RS Jiwa Lawang. Semoga dia segera membaik," tegasnya.

Upaya bunuh diri napi ini baru terjadi kali ini selama Ngatirah menjabat sebagai Lapas sejak awal tahun 2015 lalu. Bahkan selama beberapa tahun terakhir, sebelum Ngatirah menjabat, juga tidak terjadi kasus upaya bunuh diri di Lapas Wanita.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved