Malang Raya
Ratusan Miliar Sudah Dipakai Pembebasan Lahan Tol Mapan, tapi Pemkot Ingin Pintu Keluar Pindah
Ketimbang memindahkan lokasi pintu keluar tol, ia berpendapat akan lebih baik jika pintu keluar ditambah.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KEDUNGKANDANG – Pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Malang - Pandaan (Mapan) sudah menyentuh mencapai sekitar 75 persen. Usulan pemindahan pintu keluar tol itu oleh Pemkot Malang akan berdampak pada dana ratusan miliar yang sudah terlanjur tersalur.
Lagi pula, wewenang pemindahan titik keluar pintu tol wewenang dari pemerintah provinsi (pemprov).
Data yang disampaikan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Malang menyebut, ada dua kelurahan di Kecamatan Kedungkadang yang terdampak pembangunan tol.
Di Kelurahan Cemorokandang, pembebasan pada sekitar 87 bidang tanah sudah hampir 100 persen rampung.
Sementara di Kelurahan Madyopuro pembebasannya sudah lebih dari 50 persen. Hambatan penyaluran karena sebagian warga terdampak masih mengajukan proses banding di pengadilan.
Kasi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah BPN Kota Malang Norman Subowo mengatakan, penentuan lokasi pintu keluar tol adalah wewenang pemprov. Jika pemkot ingin pintu itu dipindah, harus ada koordinasi dengan pemprov.
Pihaknya selama ini hanya bertugas membantu Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membebaskan lahan saja.
“Penentuan lokasi tentu bukan hal mudah,” katanya, Sabtu (24/9/2016).
Norman tak hafal besaran uang negara yang sudah tersalur untuk pembebasan lahan di dua kelurahan itu. Yang pasti, nominalnya sudah melampaui ratusan miliar rupiah. Saat ditanya nasib uang itu jika pintu keluar dipindah,
Norman tidak bisa menjawab dengan lugas. Jika hal tersebut sampai terjadi, akan ada instruksi dari pemerintah pusat.
Ketimbang memindahkan lokasi pintu keluar tol, ia berpendapat akan lebih baik jika pintu keluar ditambah.
“Kalau nambah, mungkin. Pintu keluar nyambung sampai Kepanjen (Kabupaten Malang) lebih bagus lagi. Terus terang, pintu keluar tol agak banyak. Di Pakis (Kabupaten Malang) juga ada. Mungkin pertimbangannya untuk akses ke bandara,” ungkap dia.