Malang Raya
Pemkot Batu Alokasikan Dana Rp 5,25 Miliar Untuk Bedah Rumah
nggaran dana tersebut dipergunakan untuk bedah rumah sebanyak 192 unit rumah warga kurang mampu
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, BATU - Tahun ini, Pemkot Batu alokasikan dana anggaran bedah rumah mencapai Rp 5,25 miliar. Anggaran dana tersebut dipergunakan untuk bedah rumah sebanyak 192 unit rumah warga kurang mampu.
Kepala Bagian Kesra Pemkot Batu, Teguh Wijayanto mengatakan, hingga bulan September ini jumlah rumah yang telah mendapatkan bantuan dana bedah rumah mencapai 55 unit rumah yang tersebar di 19 Desa dan 5 Kelurahan di Kota Batu. Dan ditargetkan sampai akhir bulan November 2016 seluruh dana anggaran bedah rumah bisa tersalurkan semuanya.
"Ini dikarenakan semua data rumah penerima bantuan bedah rumah telah ditetapkan semua, sehingga tidak harus dilakukan survei lokasi lagi," kata Teguh Wijayanto, Minggu (25/9/2016).
Dijelaskan Teguh, besaran dana bantuan bedah rumah untuk rumah warga kurang mampu bervariasi. Yakni dikisaran Rp 15 juta hingga Rp 35 juta. Besaran dana bantuan bedah rumah itu sendiri berdasarkan hasil survei akan kondisi rumah penerima dana bantuan.
"Pola yang digunakan untuk pembangunan dana bedah rumah tetap menggunakan sistem swakelola. Di mana pemilik rumah penerima bantuan melakukan perbaikan rumahnya sendiri menggunakan dana bantuan dan memberikan laporan bisa sudah selesai. Bila dana bantuan kurang maka pemilih bisa menambahnya sendiri," ucap Teguh.
Memang, diakui Teguh Wijayanto, realisasi dana bedah rumah sempat mendapat kritik dari Wali Kota Batu. Ini setelah dinilai penyaluran dana bedah rumah tidak sesuai data kemiskinan Dinas Sosial Kota Batu. Dimana dari sekitar 2.339 warga miskin kota Batu yang masuk daftar baru sebagian kecil menerima dana bantuan bedah rumah.
Akan tetapi, dikatakan Teguh Wijayanto, karena sudah ada penetapan penerima dana bedah rumah melalui Perwali maka tidak bisa dilakukan perubahan lagi.
"Kemungkinan baru tahun 2017 mendatang kami akan melakukan penyesuaian dengan memprioritaskan warga miskin masuk dalam data kemiskinan Dinsos," tutur Teguh Wijayanto.
