Indonesia Soccer Championship
Ayo Arema! Keangkeran Stadion Gajayana Jadi Gelanggang Pembuktian Trio MaMarKa
Trio MaMarKa masing-masing memiliki spesialisasi sebagai pemain gelandang. Mereka jadi penyuplai di tengah ketika Okto Maniani, atau Alfarizi
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Laga pertama Arema Cronus di Stadion Gajayana Kota Malang di kompetisi ISC A saat menjamu Mitra Kukar akan menjadi laga pertama Ongis Nade dengan komposisi pemain tengah yang komplet, Jumat (30/9/2016) malam.
Untuk pertama kalinya pelatih Milomir Seslija bisa mencoba kapasitas para pemain baru dengan skuat inti Arema yang cukup lengkap. Untuk pertama kalinya juga manajemen Arema Cronus akan menilai sejauh mana sepak terjang trio harapan mereka, trio MaMarKa (Maitimo, Marcio Teruel, dan Kalmar).
Manajemen Arema Cronus memang menggantungkan perubahan gaya permainan tim di putaran kedua ISC A ini pada trio MaMarKa. Tanpa ada perubahan di ujung tombak, praktis variasi serangan dari lapangan tengah akan jadi andalan pola permainan.
Di pertandingan pertama dan kedua putaran dua ISC A, saat Arema melawan Madura United dan Persiba, Marcio sudah merumput bersama Maitimo. Tapi di dua laga itu Nick Kalmar belum tiba.
Di laga ketiga melawan Bhayangkara FC, giliran Maitimo yang absen di saat Kalmar mulai debutnya bersama Arema. Di laga yang digelar di Stadion Gajayana inilah ketiganya bisa tampil bersama.
"Untuk membantu serangan, kekurangan kami di playmaker. Sekarang sudah ada Marcio. Maitimo bisa lebih tenang juga mengatur permainan karena Kalmar bisa membantu saat bertahan. Sudah, kami punya tiga pemain asing di tengah, meskipun Maitimo statusnya naturalisasi dia kan juga dari luar (Indonesia), tidak alasan untuk tidak unggul. Kita lihat saja," ujar Ruddy Widodo, General Manager Arema Cronus tentang skuat barunya di putaran dua.
Lapangan tengah memang jadi tumpuan utama Arema selama ini. Sebelumnya, di lapangan tengah Arema Cronus sebenarnya mengandalkan barisan pemain gelandang berpengalaman seperti Hendro Siswanto, Ahmad Bustomi dan Raphael Maitimo. Tapi tumpuan di lapangan itu tidak bisa terbentuk sempurna karena faktor cedera.
Seperti diketahui, Bustomi selalu absen karena cederanya. Belakangan, Hendro juga harus absen panjang juga karena cedera. Ketimpangan di lini tengah inilah yang dinilai melemahkan inovasi serangan Singo Edan ketika lawan bermain pasif bertahan.
Karena itulah, pelatih dan manajemen Arema mendatangkan dua pemain asing baru untuk mendukung Maitimo yang di beberapa laga terakhir hanya dibantu Juan Revi dan Ferry Aman Saragih.
Trio MaMarKa masing-masing memiliki spesialisasi sebagai pemain gelandang. Mereka jadi penyuplai di tengah ketika Okto Maniani, atau Alfarizi, maupun Esteban Vizcarra menerobos dari sayap.
Umpan-umpan matang ke bomber Cristian Gonzales seperti umpan terobosan Kalmar yang berbuah gol ke gawang BFC bisa lebih banyak lagi diciptakan trio yang berasal dari tiga benua berbeda itu.
Meski bertugas utama menguasai lapangan tengah dan menyokong bola untuk menyerang, ketiganya juga memiliki kemampuan sebagai eksekutor gol.
Maitimo dan Marcio sangat diandalkan untuk urusan bola-bola mati. Demikian juga Kalmar yang bisa overlap menggedor pertahanan lawan.
"Itulah fungsinya memiliki gelandang yang kuat, bila serangan dari sayap ditutup rapat, harus bisa masuk dari tengah atau mereka juga bisa shooting langsung jarak jauh, tiga pemain ini yang harus jadi aktornya dalam menerobos kebuntuan," tambah Ruddy.
Marcio yang dikenal dengan eksekusi tendangan bebasnya yang maut di beberapa video YouTube sebelum bergabung Arema menyatakan dirinya akan segera menunjukkan kemampuannya itu bersama Singo Edan.