Malang Raya

Motivator Beri Semangat Pengurus OSIS SMA Se-Kota Malang

"Jika mau sukses, jaga diri dari pergaulan agar tidak terkena jerat narkoba,"

SURYAMALANG.COM//Sylvianita Widyawati
Rokhmad, motivator dalam kegiatan untuk pengurus OSIS SMA di Aula Dindik Kota Malang, Senin (3/10/2016). 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Rokhmad memberikan semangat kepada para pengurus OSIS SMA Se-Kota Malang, Senin (3/10/2016) di aula Dinas Pendikan Malang. Pria yang jadi motivator dan  ketua Yayasan Qurrota A'yun Kota Malang itu mengingatkan pelajar agar tidak salah pergaulan.

"Jika mau sukses, jaga diri dari pergaulan agar tidak terkena jerat narkoba," kata Rokhmad kepada pelajar.

Ia mencontohkan dengan cerita ada ibu yang menangis karena anaknya masuk TV.

Ia kemudian menanyakan ke mereka mengapa ibu itu sampai menangis? Para siswa menjawab ditangkap karena narkoba. Selain itu, untuk meraih kesuksesan juga harus membekali diri dengan ilmu dan kemampuan.

Dengan begitu, akan menciptakan prestasi. Menurut dia, sekolah dan perguruan tinggi akan menerima siswa prestasi tanpa tes lewat jalur prestasi.

"Kalau perlu sekolah mencarimu. Bukan kamu mencarinya," kata pria yang pernah dikenal sebagai pendongeng ini.

Ia berharap, apa yang disampaikan ke para siswa didakwakan ke teman-temannya. Agar menarik, Rokhmad juga memutar film pendek. Berkisah tentang Achmad dan Andi. Mereka tumbuh bersama saat SD.

Namun dalam perkembangannya, Achmad serius belajar dan berhasil di pendidikannya. Sedang Andi terjerat narkoba. Saat Achmad menyelesaikan kuliahnya, Andi digambarkan di film itu kurus berjuang menghadapi sakratul maut di rumah sakit akibat kecanduan narkoba.

Andi akhirnya meninggal dunia. Achamd hanya bisa berdoa disamping pusara Andi. Wajahnya terlihat sedih dengan kehidupan temannya itu.

"Siap berubah jadi baik?" Tanya Rokhmad? Para siswa menjawab siap.

Sementara itu, Sri Handayani, Plt Kabid PNFI (Pendidikan Non Formal Informal) Dindik Kota Malang menyatakan kegiatan workshop merupakan rangkaian kegiatan pencegahan kenakalan siswa.

Selain pengurus OSIS SMA, nanti akan berlanjut ke SMP dan SMK pada hari berikutnya. "Selain workshop ini, juga ada Operasi Sayang," kata Yani, panggilan akrabnya. Untuk itu, Dindik bekerja sama dengan beberapa pihak yaitu Polresta, BNN, Satpol PP dan Dinkes

Sasaran operasi di jam efektif sekolah antara lain ke GOR Ken Arok, Velodrome, warung-warung. Mereka yang ditemukan akan dibawa ke Dindik untuk dibina.

Pihaknya akan memberitahu sekolah dan orangtua siswa. Katanya, siswa yang ditemukan di luar sekolah saat jam sekolah, lanjutnya, kebanyakan justru dari keluarga tidak mampu.

"Kasihan orangtuanya. Mereka bekerja, uangnya dibelikan rokok," katanya. Karena itu, perhatian orangtua juga perlu serta pengawasan.

Operasi sayang dilakukan rutin mulai pukul 07.00-14.00 WIB. Selain ke tempat nongkrong, juga operasi ke sekolah untuk melihat isi tas siswa untuk mengecek HP yang mungkin menyimpan film-film porno.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved