Probolinggo

Omzet Penjualan Pedagang di Padepokan Dimas Kanjeng Biasanya Rp 10 Juta Sehari, tapi Sekarang . . .

"Saya yakin kalau Dimas Kanjeng kembali, orang di sini kayak semut karena sangat banyak,"

Penulis: Galih Lintartika | Editor: fatkhulalami
SURYA/Galih Lintartika
Muslih saat berjualan di padepokan bersama anak pertamanya kemarin. 

"Sekarang sedikit berkurang pembelinya, semenjak Dimas Kanjeng ditangkap. Tidak seramai dulu," katanya.

Perempuan asal Kraksaan, Probolinggo ini menjelaskan, dulu, sebelum Dimas Kanjeng ditangkap, omzetnya per hari mencapai Rp 10 juta. Hasil itu didapatkan dari menjual nasi, es, dan gorengan.

"Sekarang itu hanya Rp 700.000, kadang Rp 1 juta. Tidak tentu, tapi ya segitu hasilnya cuma sedikit tidak seperti dulu," imbuhnya.

Dia menambahkan, saat ini, lebih memilih tetap berjualan di padepokan. Namun, ia mengaku, jika nanti santrinya sudah habis, tidak akan berjualan di padepokan.

"Saya akan kembali lagi jualan di Pasar Wangkal saja, kalau disini sudah tidak ada santri. Percuma tidak untung yang didapatkan, nanti malah justru buntung," pungkasnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved