Probolinggo
Omzet Penjualan Pedagang di Padepokan Dimas Kanjeng Biasanya Rp 10 Juta Sehari, tapi Sekarang . . .
"Saya yakin kalau Dimas Kanjeng kembali, orang di sini kayak semut karena sangat banyak,"
Penulis: Galih Lintartika | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, PROBOLINGGO - Para pedagang makanan dan minuman di areal Padepokan atau di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo mendadak gigit jari.
Omzet penjualan mereka per hari menurun drastis, paska Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pengasuh, pemilik, sekaligus guru besar Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditangkap polisi atas dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan Abdul Ghani dan Ismail beberapa waktu lalu.
Muslih, salah satu pedagang di padepokan, tidak menampik bahwa ditangkapnya Dimas Kanjeng ini membawa dampak kurang baik bagi kelancaran usahanya.
Ia menyatakan, penghasilannya per hari bahkan per bulan itu berkurang dibandingkan sebelum Dimas Kanjeng ditangkap.
"Sekarang sedikit sepi, soalnya memang banyak santri, (sebutan lain pengikut Dimas Kanjeng) yang pulang ke rumahnya masing - masing," cerita Muslih kepada Surya, Rabu (5/10/2016).
Muslih menjelaskan, omzet per harinya ketika itu mencapai Rp 3 - 4 Juta dalam sehari. Namun, paska Dimas Kanjeng ditangkap, ia hanya mendapatkan uang tidak lebih dari Rp 1 juta.
Ia menceritakan, terkadang per hari hanya mendapatkan uang Rp 500.000 - Rp 750.000.
"Dulu saya belanja itu setiap hari. Sekarang tiga hari atau empat hari baru belanja. Itupun belanja hanya Rp 1,2 juta saja tidak lebih," terangnya.
Pria asal Ambulu, Jember ini menjelaskan, saat itu, setiap kali belanja ke pasar selalu menggunakan pick up. Sekarang, ia belanja hanya menggunakan sepeda motor, itupun belanjaannya tidak penuh. Hanya sebagian yang terisi oleh barang belanjaan.
"Ya, saya terima saja cobaan ini. Sesuai dengan yang diajarkan yang mulia (Dimas Kanjeng) bahwa hidup itu harus dijalani dengan ikhlas apapun kondisinya," jelasnya.
Dia mengaku akan tetap bertahan dan berjualan di padepokan. Selama lima tahun terakhir ini , ia menjadi salah satu pengikut yang berjualan di padepokan. Ia menjual minuman dan, makanan ringan, serta keperluan lainnya semisal sabun, deterjen, dan masih banyak lagi.
"Saya menunggu kasus yang mulia ini selesai, dan saya yakin yang mulia bisa melewati ujian hidup ini," paparnya.
Muslih yakin bahwa para santri akan kembali lagi ke padepokan paska Dimas Kanjeng menyelesaikan urusannya. Dia menuturkan, saat ini, para santri sedang istirahat di rumahnya masing - masing dan menyelesaikan urusannya.
"Saya yakin kalau Dimas Kanjeng kembali, orang di sini kayak semut karena sangat banyak," imbuhnya.
Pedagang lainnya, Mentik pun mengakui hal yang sama. Mentik berjualan di padepokan ini sudah setahun terakhir. Ia berjualan makanan, sayuran dan beberapa minuman dingin.