Malang Raya
Gelar Market Art Festival, Kumpulkan Pelaku Seni se-Malang Raya
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang mengadakan festival Market and Art Festival
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang mengadakan festival Market and Art Festival (MartFest) di Stadion Gajayana, Jumat (14/10/2016).
Festival yang digelar ini dalam rangka hari jadi UKM Seni Fakultas Pertanian UB yang ke-13. Kegiatan ini kedua kalinya diadakan, kali ini dengan tema mengangkat kerajian tangan se-Kota Malang.
Tema yang diangkat kali ini untuk mengangkat industri kreatif di Kota Malang. Seperti halnya yang dipamerkan ada produk-produk handmade seperti rajutan, lalu juga ada kerajinan dari kayu.
Satu di antara kerajinan yang ikut pameran ialah Vlavac Industry yang bergerak di bidang kerajinan tangan dari bahan kayu. Andrisa, Operational Vlavac Industry mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan yang mendukung produk indie dan lokal.
Seperti yang terlihat, di stand Vlavac Industry ada berbagai kerajinan yang dipamerkan. Ada asesoris seperti jam, lalu gantungan baju, gantungan kunci, hiasan dekorasi seperti skateboard.
“Semua ini terbuat dari bahan kayu. Ada yang dari kayu jati, kayu sono, kayu mahoni, kayu jati Belanda. Yang kami buat sesuai permintaan. Karena semua ini handmade,” tutur dia.
Tak hanya asesoris saja, juga ada ranjang, sofa, meja, hingga hiasan dinding yang memang sengaja dibuat unik.
Terpisah, di sisi lain juga ada produk benang rajutan dari Komunitas Rajut Malang Raya. Hasil yang dipamerkan ini juga beragam hasil rajutan, seperti topi, tas, pernak-pernik.
Allafa Ariyati Koordinator Komunitas UKM Rajut Malang mengatakan, hasil rajutan ini sudah sampai ke ranah luar negeri.
“Topi ini sudah banyak yang minat dan tertarik dari Belanda. Bahkan ada yang rutin setiap bulan pasti ada permintaan dikirim ke Belanda,” tutur dia.
Ketua Pelaksana Mart Fest Malang, Anggita Rihardian mengatakan, pada festival ini ada 26 stand art, 10 stand makanan, dan sisanya diisi oleh berbagai komunitas kesenian se-Malang Raya yang siap berbagi ilmu dengan para pengunjung pada workshop.
“Tahun kemarin tema kami festival makanan. Nah tahun ini kami ingin menonjolkan kembali kerajinan tangan dari lokal. Karena kalau bukan kegiatan seperti ini siapa lagi yang mengangkat produk lokal. Apalagi di Malang raya ini banyak UKM yang perlu diangat dan didukung,” katanya.
Ada pun workshop kesenian, yaitu workshop melukis, lettering, collage dan komik. Masing-masibg diisi pemateri yang juga berasal dari komunitas di Malang Raya. Kegiatan ini digelar selama dua hari yakni sampai Sabtu (15/10/2016).