Malang Raya

Bahaya, 82 Persen Siswa di Kota Batu Tak Paham Bahaya HIV/AIDS

“Kami sangat cemas bila pengetahuan dan pemahaman warga masih rendah. Penanggulangan penyakit mematikan itu bisa gagal.”

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Zainuddin

SURYAMALANG.COM, KOTA BATU - Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap bahaya HIV/AIDS di Kota Batu sangat memprihatinkan. Berdasar survei Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD), sebanyak 82 persen siswa tidak paham bahaya HIV/AIDS.

Ketua KPAD Kota Batu, Punjul Santoso mengaku sedang mencari solusi agar siswa memahami bahaya penyakit HIV/AIDS. Semua pihak harus mengetahui dan memahami bahaya penyakit mematikan tersebut.

“Kami sangat cemas bila pengetahuan dan pemahaman warga masih rendah. Penanggulangan penyakit mematikan itu bisa gagal,” kata Punjul, Rabu (19/10/2016).

Pria yang juga Wakil Wali Kota Batu menyebutkan ketidak-sinkronan antar SKPD menjadi penyebab minimnya keberhasilan sosialisasi bahaya HIV/AIDS. SKPD berjalan sendiri-sendiri dalam menjalankan sosialisasi.

“Kami telah mengumpulkan seluruh SKPD terkait agar tidak mengulang kekeliruan ini,” tambahnya.

Menurutnya, KPAD juga akan menginstruksikan pemerintah desa (pemdes) untuk mengalokasikan dana sosialisasi. Sebab, bukan remaja yang rentan mengidap penyakit ini. Ibu rumah tangga juga bisa terserang HIV/AIDS.

Pemkot telah mempersiapkan lima RS dan tiga puskesmas untuk menangani penderita HIV/AIDS. KPAD juga membujuk penderita HIV/AIDS agar bersedia berobat. Jadi perkembangan penyakit itu bisa terus terpantau.

Sementara itu, Sekretaris KPAD Kota Batu, Agus Salim mengatakan penderita HIV/AIDS mencapai 160 orang sejak 2001 lalu. Sebanyak 55 penderita telah meninggal dunia. Dia memperkirakan jumlah penderita HIV/AIDS meningkat.

“Penyebaran penyakit ini mayoritas melalui hubungan seksual. Sedangkan penyebaran melalui jarum suntik sudah sangat minim,” kata Agus Salim.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved