Malang Raya

Mahasiswa UB Ini Mendapat Gelar dari Keraton Surakarta, Inilah Ceritanya . . .

“Gelar ini merupakan kehormatan bagi saya. Ini adalah simbol kekeluargaan yang diamanahkan kepada saya.”

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Sany Eka Putri
Kanjeng Raden Tumenggung Kresna Soesamto Joyo Adiningrat di kediamannya, Minggu (23/10/2016). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Namanya Kresna Soesamto (25). Sekarang nama pemuda asli Malang ini menjadi Kanjeng Raden Tumenggung Kresna Soesamto Joyo Adiningrat setelah mendapat gelar kehormatan dari Keraton Surakarta Hadiningrat pada 1 Oktober 2016 lalu.

Dia mendapat gelar ini karena aktif dalam dunia kesenian dan kebudayaan. Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) sudah bergelut dalam dunia kesenian dan kebudayaan sejak duduk di bangku SMA. Awalnya dia mendirikan sebuah perguruan yang fokus pada kebudayaan dan bidang sosial.

Kresna menyebut penganugerahan gelar ini dilakukan di suatu tempat bernama Sasono Handro Wino. Ruang ini seperti tempat perjamuan. Tapi orang yang mendapatkan gelar di tempat ini terasa sangat istimewa.

“Gelar ini merupakan kehormatan bagi saya. Ini adalah simbol kekeluargaan yang diamanahkan kepada saya,” kata Kresna, Minggu (23/10/2016).

Kresna duduk di kursi dengan payung warna kuning saat penganugerahan itu. Dia juga mendapat tombak.

Kresna tidak mendapat tanggungjawab khusus setelah penganugerahan ini. Tapi gelar ini bisa menjadi penyemangat untuk menambah ilmu dan melestarikan kesenian dan kebudayaan.

Saat ini Kresna mengelola perguruan Arya Naga Syailendra. Perguruan ini merupakan gabungan dari tiga nama perguruan, yaitu Wilujeng, Wangon, dan Suroloyo. Setelah penggagas perguruan Wilujen dan Wangon meninggal dunia, Kresna menggabungkan tiga perguruan itu menjadi Arya Naga Syailendra.

Kresna mengaku tidak mewarisi darah seni dari orangtuanya. Justru kakeknya yang memiliki darah seni. Kakeknya yang juga mantan Wali Kota Malang pada 1988-1998 itu bernama M Soesamto.

“Leluhur saya juga orang kerajaan, yaitu Bupati Pacitan pertama, Raden Setroketipo. Beliau menjabat pada tahun 1757 sampai 1812,” tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved