Berita Magetan

Dokter di Magetan Sering Pakai Jas Lusuh, Ternyata Seperti Ini Aktivitasnya . . .

“Katanya gaji PNS tidak baik, tapi dia masih praktek dokter umum di sejumlah klinik. Tapi keyakinannya begitu, ya silakan saja.”

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Zainuddin
SURYA MALANG/Doni Prasetyo
Polisi berjaga di depan Rumah GW, terduga teroris yang terkait jaringan pelaku melakukan bom bunuh diri di Polresta Surakarta beberapa waktu lalu. 

SURYAMALANG.COM, MAGETAN - Jauh sebelum penangkapan Gatut Witono alias Sabarno di Magetan, istrinya, dr Diah Ratnawati mengundurkan diri dari PNS. Diah beralasan gaji PNS haram untuk diri dan keluarganya.

“Dokter Diah keluar sebagai PNS pada 2007. Dia diangkat menjadi PNS pada 2002. Terakhir dia menjabat sebagai kepala Puskesmas Panekan Magetan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Magetan, Ehud Alawy, Rabu (26/10/2016).

Dalam surat pengundurannya, Diah merasa tidak nyaman sebagai PNS. Berdasar keyakinannya, gaji PNS tidak baik alias haram untuk diri dan keluarganya.

“Dia juga masih praktik dokter,” tambahnya.

Diah praktik di sejumlah klinik legal. Makanya Ehud sempat heran dengan pengunduran diri dokter ibu empat orang anak ini.

“Katanya gaji PNS tidak baik, tapi dia masih praktek dokter umum di sejumlah klinik. Tapi keyakinannya begitu, ya silakan saja,” terangnya.

Informasi yang dihimpun SURYAMALANG.COM, Diah praktik di dua klinik. Selain praktik di rumahnya di Jalan Hasanudin 20, Diah juga praktik di Klinik Muhammadiyah.

“Bu Diah praktiknya mulai Senin sampai Jumat. Dia masih datang pada Senin (24/10/2016) lalu,” kata perawat yang mau menyebutkan namanya.

Menurutnya, Diah jarang berkomunikasi dengan perawat maupun sesama dokter.

Penampilan Diah juga penampilannya beda dengan dokter lain. Bahkan dia menyebut penampilan Diah kurang meyakinkan sebagai dokter.

“Jas putih yang dipakai sudah pudar warna putihnya (kusam),” tambahnya.

Menurutnya, Diah praktik di Klinik Muhammadiyah sejak sekitar 10 tahun silam. Saat itu Diah belum menjadi PNS.

“Dia pendiam. Kalau tidak ada pasien, dia lebih banyak membaca buku,” terang perawat itu.

Hal senada dikatakan guru SMPN 2 Ngariboyo, Muh Anis. Anis sempat tidak percaya bila Diah adalah seorang dokter. Sebab, penampilan Diah lusuh.

“Saat itu saya mengantar anak berobat di Klinik. Begitu melihat dokter, sangat tidak meyakinkan. Dokter itu juga tidak komunikatif,” kata Anis.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved