Berita Pasuruan
Warga Minta Harga Tanah Lebih Tinggi, PT Transmarga Jatim Lakukan Langkah Ini . . .
Konstruksi tol Gempol–Rembang sudah mencapai 95 persen. Hanya ada sekitar 5 persen lahan yang belum dibebaskan.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Tim pembebasan lahan tol Gempol-Rembang tidak ambil pusing terhadap sejumlah warga yang menolak pembebasan lahannya. Tim memilih melakukan konsinyasi atau pembayaran ganti rugi di Pengadlian Negeri (PN) Bangil.
Tim melakukan konsinyasi ini pada pekan lalu. Sekarang tim masih menunggu hasil putusan dari PN terkait dengan permasalahan pembebasan lahan tersebut.
Humas PT Transmarga Jatim, Rudi Purwanto mengatakan konstruksi tol Gempol–Rembang sudah mencapai 95 persen. Hanya ada sekitar 5 persen lahan yang belum dibebaskan.
“5 persen itu sekitar 15 bidang lahan. Pemilik lahan tidak cocok dengan harga ganti rugi yang sudah ditetapkan,” kata Rudi, Selasa (25/10/2016).
Pemilik ngotot minta harga cukup tinggi. Padahal pihaknya sudah sosialisasi ke masyarakat sebelum pembangunan tol.
“Akibatnya pengerjaan tol Gempol–Rembang terhambat. Kami tidak bisa membangun karena tanahnya belum beres,” terangnya.
Bila masalah tanah beres, pihaknya akan segera membangun tol. Rencananya pembangunan ini sudah dimulai sejak awal 2016. Tapi pembangunan terpaksa ditunda. Dia mematok target pembebasan lahan sudah selesai pada akhir tahun ini.
“Kami berharap pembangunan ini bisa segera dilakukan pada awal 2017,” tandasnya.
Perlu diketahui, 15 bidang lahan itu berada di Kecamatan Beji. Total panjang tol Gempol-Rembang sekitar 34,15 kilometer (KM).
Pembangunan tol bagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama, pembangunan Tol Gempol–Bangil sepanjang 13,9 KM. Tahap kedua, Tol Bangil–Rembang sepanjang 8,1 KM. Sedangkan tahap ketiga pembangunan Tol Rembang–Pasuruan sepanjang 12,15 KM.