Sportarema

Legenda Arema Sekaligus Ayah Pebulu Tangkis Nitya Krishinda Maheswari Tutup Usia

"Papa sempat ngedrop beberapa hari di rumah. Namun, setelah lima hari dirawat di RS, papa saya akhirnya meninggal dunia," tutur Indrawati

Penulis: Imam Taufiq | Editor: eko darmoko
Juara.net/suryamalang
Orangtua Nitya meninggal dunia 

"Papa berkali-kali telepon ke kakak meski lagi terbaring sakit. Ia selalu berpesan, kamu harus menang, kamu harus menang, kamu pasti bisa. Itu pesannya, setiap telepon kakak saya," paparnya.

Nitya sendiri baru tiba di persemayaman papanya, Kamis (17/11/2016) siang atau pukul 13.00 WIB. Ia terbang dari Tiongkok. Begitu tiba, ia langsung pingsan dan sampai pukul 16.00 WIB, belum sadarkan diri. Ia ambruk di dekat peti jenazah bapaknya.

"Ia memang sangat dekat dengan papanya. Karena itu, selama papanya sakit, ia selalu berpesan, agar diberi tahu kalau ada apa-apa dengan papanya," ujar Endang, ibunya.

Karena pesannya itu, Endang mengaku terpaksa menelpon puterinya, meski ia lagi  bertanding di Tiongkok, untuk mewakili Indonesia.

Malah, saat ditelepon itu, menurut Endang, puterinya mengaku langsung pulang meski harus menggagalkan pertandingannya.

"Mau nggak mau, saya telepon karena papanya meninggal dunia. Katanya, saat itu, dirinya mau bertanding melawan Denmark, namun langsung ditinggal pulang," ungkap guru SDN Tegal Asri 3, Kecamatan Wlingi ini.

Endang menambahkan, rencananya mantan suaminya akan dimakamkan, Jumat (17/11/2016) pagi. Bahkan, ada beberapa pejabat yang akan hadir, seperti Eddy Rumpoko, Wali Kota Batu.

"Semalam, pak Eddy Rumpoko telepon saya, dan berjanji akan datang bersama tim Arema saat berlangsung pemakaman almarhum," pungkasnya.

Panus merupakan salah satu bintang Arema di era 90-an. Dia merupakan gelandang serang tim berjulukan Singo Edan tersebut.

Yang sempat main bareng bersama mendiang adalah Joko Susilo, Kuncoro, dan Yanuar Hermansyah, saat sama-sama membela Arema dulu.

Perlu diketahui, Panus merupakan pemain era awal Arema berdiri. Dia datang bersama dua rekannya asal Papua, Mecky Tata dan Dominggus Nowenik.

Mereka dibawa langsung oleh pendiri Arema, Acub Zaenal dari Persipura Jayapura. Mereka langsung jadi bintang di Arema dan sempat terpanggil seleksi Timnas.

Beberapa tahun ini, Panus aktif menularkan ilmu sepak bolanya pada pemain junior di sebuah klub amatir Kabupaten Malang. Namun, dia berdomisili di Kabupaten Blitar.

Selain Arema dan dunia sepak bola, kalangan atlet bulutangkis nasional juga berduka. Sebab, dia memiliki putri yang merupakan atlet pelatnas bulutangkis, Nitya Krishinda Maheswari Korwa.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved