Gempa Malang

Tak Hanya di Malang, Gempa Ternyata Juga Rusak Rumah di Jember

"Kalau sepeda motor bisa saya cari lagi, yang penting saya dan keluarga selamat," kata Hobir.

Editor: Aji Bramastra
haorrahman, istimewa
Kondisi rumah Hobir, warga Desa Klayu, Kecamatan Mayang, Jember, yang rusak akibat gempa. Foto diambil 17 November 2016. 

Berdasarkan informasi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karang Kates menyebutkan gempa bumi 6,2 Magnitudp di titik koordinat 9.32 lintang selatan (LS) dan 113.12 bujur timur (BT), namun tidak berpotensi tsunami tepatnya terjadi pada Rabu (16/11) pukul 22.10.

Getaran gempa juga terasa di Banyuwangi. Meski demikian, gempa yang berlangsung sekitar dua hingga tiga detik tersebut cukup membuat warga keluar rumah. Apalagi, Banyuwangi pernah mengalami tsunami.

Misnadi, warga Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi mengatakan, sempat terasa getaran sekitar 2-3 detik.

"Warga langsung keluar rumah. Banyak yang teriak lindu, lindu (gempa)," kata Misnadi.

Setelah gempa masih banyak warga yang memilih untuk berada di luar rumah, sambil menunggu perkembangan selanjutnya.

"Setelah gempa warga masih menunggu di luar rumah sambil menunggu perkembangan. Tapi ternyata tidak ada apa-apa," kata Misnadi.

Anjar Triono Hadi, bagian analisa dan Prakiraan BMKG Banyuwangi mengatakan, dampak di Banyuwangi tidak terlalu besar. Skala getaran yang dialami di Banyuwangi termasuk kecil.

"Di Banyuwangi memang terasa tapi dalam skala yang kecil. Terjadi sekitar 2-3 menit, dan tidak berpotensi tsunami," kata Anjar.

Anjar mengatakan, untuk berpotensi tsunami minimal gempa berskala 7 SR dengan kedalaman 10 kilometer.

"Kami minta agar masyarakat tidak mudah panik, dan jangan mudah menerima kabar adanya tsunami. Sudah ada alat pendeteksi tsunami di Pancer dan Muncar," kata Anjar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved