Gadget
Harga Tak Sampai Sejuta, Mengapa Xiaomi Redmi 4A Belum Dijual di Indonesia?
Smartphone berbasis Android ini banyak dibicarakan karena memiliki banderol yang relatif terjangkau, yakni Rp 969.000.
Hal ini sesuai dengan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel 4G buatan vendor asing yang telah ditetapkan pemerintah.
Untuk tahun ini harus memenuhi 20 persen dan tahun depan meningkat jadi 30 persen.
Xiaomi sendiri baru merilis Redmi 4A pada awal November ini.
Redmi 4A memiliki ukuran IPS 5 inci resolusi 720p, bodinya berbalut logam dan mengusung chipset Qualcomm Snapdragon 425 yang terdiri atas prosesor quad-core Cortex A53 1,4 GHz, GPU Adreno 308, RAM 2 GB, dan memori internal 16 GB.
Redmi 3S juga mau masuk Indonesia
Sebelum Redmi 4A dan ponsel 2016117, Xiaomi sudah lebih dulu memasukkan seri Redmi 3S ke balai sertifikasi Kominfo pada 7 November lalu.
Status terakhirnya pun SP3 Balai Uji.
Kemunculan tiga ponsel Xiaomi di situs sertifikasi Kominfomengindikasikan sang pabrikan China bakal kembali memboyong perangkat 4G-nya untuk para Mi Fans Tanah Air.
Hal ini sesuai janji Vice President Xiaomi, Hugo Barra, saat ditemuiKompasTekno pada akhir Oktober lalu dalam sebuah acara di Beijing, China.
Kala itu ia mengatakan pihaknya sedang menyiapkan pemenuhan TKDN sebesar 30 persen untuk 2017 mendatang.
Barra enggan menyebut strategi apa yang digunakan Xiaomi, apakah lewat aspek manufaktur, aplikasi, atau komitmen investasi. Yang jelas, ia berjanji akan ada kejutan dalam waktu dekat.
Diduga kuat Xiaomi bakal masuk ke Tanah Air dengan bantuan Erajaya.
Distributor ponsel itu selama ini menjadi rekanan Xiaomi dalam memboyong produk-produknya ke Indonesia.
Erajaya sendiri telah berinvestasi ke PT Satnusa di Batam.
Pabrik perakitan ponsel tersebut digandeng Erajaya sebagai pintu masuk vendor global yang enggan membangun pabrik di Indonesia.
Untuk yang satu ini, belum ada konfirmasi dari Erajaya maupun Xiaomi. (*)