Jendela Dunia
Polisi Amerika Serikat Ditembak Saat Tulis Surat Tilang, Motifnya Misterius
Kepolisian Texas melakukan perburuan pria yang menembak mati seorang detektif kepolisian San Antonio
SURYAMALANG.com, SAN ANTONIO - Kepolisian Texas melakukan perburuan pria yang menembak mati seorang detektif kepolisian San Antonio dalam sebuah pemeriksaan lalu lintas rutin di luar markas kepolisian kota itu.
Penembakan terjadi ketika tersangka menghentikan mobilnya di belakang sebuah mobil polisi yang sedang parkir.
Pria itu lalu keluar dari mobilnya, berjalan menuju ke mobil polisi itu, dan menembak sang detektif yang sedang duduk di dalam mobil tersebut saat sedang menulis surat tilang.
Detektif itu tewas seketika akibat luka tembak di kepalanya. Demikian dijelaskan Kepala Kepolisian San Antonio William McManus.
"Tersangka menembak kaca mobil dan tembakan kedua dilepaskan ke arah petugas. Dia lalu kembali ke mobilnya dan kabur," ujar McManus.
"Dia kabur melintasi lahan parkir markas kantor keselamatan publik San Antonio di sisi barat pusat kota," tambah McManus.
Para penyidik sangat kekurangan petunjuk soal identitas tersangka. Petugas juga tak menemukan kaitan antara tersangka pelaku dan korbannya.
"Korban adalah detektif Benjamin Marconi, 50 tahun, yang sudah bertugas selama 20 tahun," lanjut McManus.
McManus menambahkan, sejauh ini belum diketahui motif penembakan tersebut. Namun, kasus serupa pernah terjadi di Texas dan Louisiana awal tahun ini.
"Ini adalah mimpi buruk kami semua. Anda tak pernah ingin menyaksikan hal semacam ini terjadi. Sayangnya, ini terjadi," kata McManus.
"Serangan terhadap para penegak hukum tak akan ditoleransi di Texas dan harus ditangani dengan sebaik-baiknya," kata Gubernur Texas Greg Abbott.
McManus menambahkan, kepolisian saat ini sedang mengejar pria tersangka dengan ciri bertubung langsing dan berkulit gelap berusia antara 20an hingga 30an.
"Kemungkinan dia memiliki jenggot, karena wajahnya terekam kamera pengawas. Dia kabur dengan menggunakan mobil hitam dengan kaca bercorak," lanjut McManus.
Awalnya, lewat akun Facebook resminya, kepolisian San Antonio menyebut tersangka berkulit hitam.
Meski demikian, McManus belum mau mengatakan apakah penembakan detektif Marconi itu didasari elemen rasial.