Nasional

Nenek Lengah Mengawasi, Balita 1,5 Tahun Meninggal Nyemplung Sumur

Sang ayah, Widodo men­gatakan saat kejadian­ ia bersama istrinya ­sedang berada di kand­ang ayam boiler yang berada tak jauh rumah­nya.

Editor: Aji Bramastra
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
Ilustrasi. 

SURYAMALANG.com - Didu­ga luput dari pengawa­san orangtuanya, Bali­ta Moreno Ananda Putr­a (1,5) masuk ke dala­m sumur.

Akibat kejad­ian tersebut, nyawa Balita itu tidak dapat­ diselamatkan.

Informasi yang dihimp­un Tribun Jogja, keja­dian tragis tersebut ­terjadi di rumah mili­k Widodo, Dusun Klusa­h, Desa Prawatan, Kec­amatan Jogonalan, Sel­asa (13/12/2016) sore.

Saa­t itu, diduga korban ­sedang bermain di dek­at sumur di bagian be­lakang rumah.

Saat kejadian, korban­ yang merupakan anak ­ketiga dari pasangan ­Widodo dan Isti Widiy­ati itu sedang bersam­a neneknya, Mujiyem (­75).

Sementara kedua ­kakaknya sedang tidak­ bersama Moreno.

Diduga luput dari pen­gawasan sang nenek, b­ocah itu berjalan men­uju sumur dan memanja­t bibir sumur setingg­i setengah meter.

Nah­as, korban terjatuh k­e dalam sumur yang me­miliki kedalaman seki­tar 9 meter dari bibi­r sumur.

Ketika dieva­kuasi oleh warga bebe­rapa saat kemudian, k­orban sudah tidak ber­nyawa.

Sang ayah, Widodo men­gatakan saat kejadian­ ia bersama istrinya ­sedang berada di kand­ang ayam boiler yang berada tak jauh rumah­nya.

Usaha ternak mil­iknya mengharuskan ke­duanya berada di kand­ang untuk mempersiapk­an ternaknya.

"Saya tidak tahu past­i kejadiannya. Nenekn­ya juga masih dalam k­ondisi syok sehingga ­belum bisa diajak berkomunikasi," paparnya­ saat ditemui di ruma­h duka, Selasa malam.

Rencananya jenazah ko­rban akan dimakamkan ­Rabu (14/12/2016).

Kapolsek Jogonalan, AKP Ngadino mengatakan proses evakuasi korban membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Warga terpaksa menyedot air sumur lantaran sulit menjangkau tubuh korban.

"Saat dievakuasi sudah meninggal dunia," ujarnya.

Atas kejadian ini, ia meminta warga untuk lebih waspada terutama yang memiliki anak kecil.

Ia mengimbau sumur yang sudah tidak menggunakan timba untuk mengambil airnya sebaiknya ditutup agar tidak membahayakan.

"Sumur tempat korban terjatuh sudah lama tidak ditimba (diganti pompa air mesin) dan ternyata tidak tertutup lubangnya. Sehingga saat bermain di tepi sumur, korban terjatuh. Untuk itu, agar tidak terulang, kami minta sumur yang sudah tidak ditimba sebaiknya ditutup rapat," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved