Blitar

Orang Gila Ngamuk, Rusak 7 Rumah di Blitar, Polisi pun Dilawan, Ending Kisahnya Begini . . .

"Saat pelaku itu mengamuk, korban melintas karena hendak pulang. Rumahnya korban bersebelahan dengan rumah pelaku," tutur AKP Subondo, Kapolsek Talun

Penulis: Imam Taufiq | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
Pelaku saat diamankan dan dibawa ke Polsek Talun, Blitar 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Warga Dusun Jingglong, Desa Kaweron, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Rabu (14/12/2016) siang hari, dibuat gempar. Itu karena salah satu warganya, Agung (28), yang diketahui mengalami gangguan jiwa, mendadak mengamuk dengan merusak semua barang yang ada di sekitarnya.

Seperti mobil Suzuki Carry nopol AG 427 LU yang dikemudikan Panji (38), tetangganya sendiri. Saat melintas di depan rumah pelaku, mobil itu dikepruk kaca belakangnya hingga pecah berantakan. Itu terjadi pukul 11.00 WIB.

"Saat pelaku itu mengamuk, korban melintas karena hendak pulang. Rumahnya korban bersebelahan dengan rumah pelaku," tutur AKP Subondo, Kapolsek Talun.

Tak puas hanya mengepruk mobilnya, pelaku sempat mengejar Panji ke rumahnya. Namun, korban buru-buru masuk ke dalam rumah karena takut jadi sasaran emosi pelaku, yang diketahui belum lama mengalami gangguan jiwa.

"Saat kejadian itu, kondisi kampung lagi sepi karena warga masih berada di tegalan sehingga banyak rumah yang kosong,"paparnya.

Gagal mengejar Panji, pelaku melampiaskan amarahnya dengan merusak rumah tetangganya, Seto (46), yang berada di sebelah kanan rumah Panji. Kaca depan rumah Seto dikepruk dengan kayu, hingga pecah berantakan. Sementara, Seto sendiri tak ada di rumah, termasuk istrinya, juga belum pulang dari tegal.

Habis merusak rumah Seto, pelaku merusak rumah Suratno (48), yang berada di depan rumah Seto. Rumah Suratno, juga dipecah kaca depannya, dengan pentungan kayu.

"Sambil merusak rumah tetangganya, pelaku juga mengomel-ngomel. Katanya, jangan mengganggu orang tidur," tuturnya.

Tak berhenti di situ. Berikutnya, pelaku yang berstatus lajang itu, giliran merusak rumah Mujib (57), yang rumahnya berada di sebelah kiri rumah Suratno. Kaca pintu rumahnya dikepruk dan pecah berantakan. Mendengar kaca pintunya pecah, Mujib keluar.

Namun, tahu kalau yang merusak itu pelaku, Mujib buru-buru kabur, untuk mencari bantuan ke warga. Sebab, siang itu memang tak terlihat ada warga yang lalu-lalang di jalan.

Sebelum warga datang, pelaku kembali merusak rumah tetangganya.  Kali ini rumahnya Mutmainah (34), yang rumahnya berdekatan dengan rumah Mujib. Genting terasnya dirusak dengan cara dipukuli dengan pentungan sehingga banyak yang pecah. Tahu yang merusak pelaku, Mutmainah justru ketakutan dan sembunyi di dalam rumah.

Berikutnya, pelaku kembali merusak rumah warga lainnya. Yakni, rumah Tuminah (55) dan Sujiati (65), yang bersebelahan. Kedua rumah itu berada di dekat kali atau di belakang rumah para korban lainnya.

"Kedua rumah itu dirusak kaca jendela samping dan belakang. Saat itu, kedua rumah itu kosong karena pemiliknya masih berada di tegalan." ungkapnya.

Usai merusak tujuh rumah, pelaku tak pulang, melainkan duduk-duduk santai di tepi kali, sambil berteriak-teriak. Bersamaan itu, puluhan warga setempat bersama empat petugas Polsek Talun datang ke lokasi dan hendak menangkapnya. Meski melihat banyak orang berdatangan, namun pelaku tak takut. Malah, ia menantang petugas yang akan menangkapnya.

"Aku ora wedi karo kowe (aku tidak takut sama kamu)," teriak pelaku saat didekati anggota Polsek yang pakai seragam itu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved