Jakarta

Terungkap, Inilah Alasan Perampok Pulomas Sekap Penghuni Rumah di Kamar Mandi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, salah satu tersangka perampokan di Pulomas sering keluar masuk penjara

Editor: Adrianus Adhi
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Polisi kerahkan anjing pelacak untuk mengusut kasus pembunuhan dan dugaan perempokan di Komplek Pulomas Residence, Jalan Pulomas Utara nomor 7A, RT 12/16 Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur pada Selasa (27/12/2016) pagi. 

SURYAMALANG.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, salah satu tersangka perampokan di Pulomas, Ius Pane, sering keluar masuk penjara, sama halnya dengan pimpinan komplotan, Ramlan Butarbutar.

Ius Pane adalah residivis kasus perampokan yang keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Tangerang November 2016.

"Dari dulu juga Ius ada kelompok tersendiri. Dia punya kelompok tersendiri dan kebetulan pas kemarin dia ke luar diajak oleh Ramlan untuk melakukan perampokan dan diketahui sudah tiga kali mereka lakukan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/1/2017).

Ius mulai mengenal Ramlan dan bergabung merampok bersama dua tersangka lainnya pada pertengahan Desember.

Dalam sepekan sebelum merapok di Pulomas, keempat pelaku ini merampok di Jonggol dan Purwakarta.

"Sebenarnya dia adalah spesialis rumah-rumah seperti ini banyak barang berharga. Jadi bukan spesialis mobil, motor, maupun yang lain," kata Argo.

Modus yang dilakukan saat merampok di Jonggol dan Purwakarta sama dengan di Pulomas.

Mereka masuk ke rumah mewah yang sedang terbuka kemudian menyekap penghuninya agar bebas menggasak harta benda.

Mereka tak pernah membobol pintu masuk rumah dan selalu berusaha mengelabui penghuninya.

"Dia gunakan pertama ancaman verbal. Dia bentak atau apa. Yang kedua dengan menodongkan senjata atau senjata tajam.

Yang ketiga pasti mengikat entah itu pakai tali sepatu atau rafia atau lakban. Yang seterusnya pasti menempatkan korban di suatu ruangan kemudian dia melakukan aksi," ujar Argo.

Saat diinterogasi polisi, Ius mengaku tak menyangka bahwa perampokan di Pulomas yang hasilnya hanya jutaan rupiah itu menewaskan enam dari 11 orang penghuni rumah.

Ius mengatakan, keputusan untuk menyekap itu hanya kebetulan karena ruangan terdekat adalah kamar mandi tanpa ventilasi berukuran 1,5 x 1,5 meter tersebut. 

"Dia tidak menyangka ada korban meninggal. Karena selama dia melakukan aksinya malang melintang di perampokan dia belum pernah melukai korban dan ada yang meninggal," ujar Argo. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved