Malang Raya
Miris, 78 Pelajar di Kota Malang Jadi Pengguna Narkoba
harga yang murah juga mememicu mudahnya mendapat narkoba tersebut. Apalagi efek penggunaan bisa menenangkan pikiran dan membuat tubuh lebih fit.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sebanyak 78 pelajar SMA dan SMK terindikasi positif memakai narkoba berdasar hasil tes urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang selama tahun 2016.
78 pelajar itu masih menjalani perawatan dan pengawasan BNN.
Kepala BNN Kota Malang, AKBP Bambang Sugiharto mengatakan 78 pelajar itu menggunakan narkoba jenis sabu dan pil koplo. Penggunaan pil koplo dan sabu merebak dikalangan remaja karena dijual secara online.
Dia menjelaskannya, harga yang murah juga mememicu mudahnya mendapat narkoba tersebut. Apalagi efek penggunaan bisa menenangkan pikiran dan membuat tubuh lebih fit.
“Pil koplo itu sudah menjadi kebutuhan seperti vitamin. Makanya, banyak menyerang pelajar SMA dan SMK karena usianya masih labil. Pemakai biasanya karena memiliki masalah keluarga atau masalah lain. Karena efeknya menenangkan pikiran, jadi banyak yang menggunakan,” kata Bambang di SMA Laboratorium, Senin (9/1/2017).
Dia menyebutkan penjualan secara online membuat tim BNN kesulitan mencari induk penjualan ini. Antara pembeli dan dengan pengedar juga tidak bertemu. Ada orang yang menjadi kurir.
Harga pil koplo pun sangat murah. Tiap 10 gram serbuk koplo seharga sekitar Rp 300.000. berarti harganya hampir sama dengan 3 linting ganja.
Dia menyebutkan ada jenis narkoba baru yang beredar di kota-kota besar, yaitu tembakau gorilla. Narkoba ini hampir sama dengan ganja.
“Bahannya tembakau gorilla ini sintesis, mirip ganja. Jenis ini masih bisa terus bertransformer,” imbuh Bambang.