Malang Raya

Demi Kejar Lowongan Dispendukcapil, Begini Perjuangan Warga Malang Urus SKCK

Kenaikan permintaan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) di POlres Malang Kota naik lebih dari 100 persen dalam dua hari terakhir.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Aji Bramastra
SURYAMALANG.COM/Sri Wahyunik
Polres Malang Kota diserbu warga yang mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK), Selasa (10/1/2017). Dari pantauan SURYAMALANG.COM, warga memadati ruang pengurusan SKCK, bahkan ruang SPKT juga dipenuhi. 

SURYAMALANG.COM - Kenaikan permintaan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) di POlres Malang Kota naik lebih dari 100 persen dalam dua hari terakhir.

Setiap hari, rata-rata permintaan SKCK di kantor polisi itu berkisar antara 60 - 70 orang.

"Tetapi sejak kemarin naik, lebih dari 100 persen. Kemarin saja 300 orang dari biasanya hanya berkisar 60 - 70 orang. Hari ini juga banyak," ujar Kasubag Humas Polres Malang Kota AKP Nunung anggraeni kepada Surya Malang, Selasa (10/1/2017).

Peningkatan permintaan SKCK ini berbarengan dengan dibukanya lowongan pekerjaan sebagai pekerja non PNS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang.

Nunung mengakui sebagian besar yang mengurusi SKCK dua hari terakhir untuk keperluan itu.

"Karena ada pendaftaran pekerjaan di Dispendukcapil Kota Malang. Informasinya pendaftaran terakhir besok," imbuhnya.

Beberapa orang yang ditemui Surya Malang mengakui mengurusi SKCK untuk mendaftar ke Dispendukcapil.

Seperti Krisna Adi dan Intan Ayu, yang sama-sama berasal dari Kecamatan Blimbing.

Krisna Adi yang bergelar sarjana komunikasi hendak mengisi lowongan yang disediakan berdasarkan jurusannya. "yang dicari memang SKom dan lulusan SMA," ujarnya. Ia mengaku sudah pernah mengurusi SKCK tetapi sudah kadaluarsa.

Sedangkan Intan Ayu memperpanjang SKCK-nya. Ia juga mengakui hendak mendaftar ke Dispendukcapil Kota Malang. "terakhir pendaftaran besok. Hari ini saya hanya ngambil SKCK lalu memasukkan lamaran," ujarnya.

Karena jumlah orang yang mengurusi SKCK banyak, satu orang antre hingga beberapa jam. Intan misalnya harus antre sekitar dua jam untuk mengambil SKCK-nya.

Dari pantauan Surya di mapolres Malang Kota, warga memenuhi ruang pengurusan SKCK. Ruang sentra pelaporan kepolisian yang bersisihan dengan ruang SKCK juga dipenuhi peminta SKCK.

Antrean juga terlihat di ruang sidik jari. Lorong di samping ruang sidik jari yang biasanya lengang juga dipadati warga yang mengisi formulir SKCK.

Berdasarkan pengumuman yang dibuat Dispendukcapil Kota Malang, terdapat kuota 72 orang untuk pegawai non PNS itu.

Lowongan itu untuk mengisi formasi pengadiministrasian kependudukan, kurir, penata arsip, dan pengelola jaringan.

Para pegawai yang direkrut ini ditargetkan bisa bekerja per 1 Februari, untuk kembali menjalankan pelayanan Adminduk di tingkat kelurahan, salah satunya.

"Targetnya per 1 Februari sudah bekerja, sehingga layanan di kelurahan bisa jalan lagi," ujar Kepala Dispendukcapil Kota malang Eny hari Sutiarny. uni

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved