Malang Raya

Kasus HIV AIDS dan Tuberchulosis Paru di Kota Malang Meningkat, Ini Upaya yang Dilakukan Dinkes

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Asih Tri Rachmi, menyebutkan tahun 2015 kasus TB Paru ada 1387 kasus, sedangkan tahun 2016 tercatat 1437

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: eko darmoko
biliranisland.com
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Selama dua tahun terakhir, di Kota Malang ada dua angka kasus yang meningkat, yakni kasus Tuberchulosis (TB) Paru dan HIV/AIDS. Peningkatan itu terjadi di tahun 2016 dibanding tahun 2015.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Asih Tri Rachmi, menyebutkan tahun 2015 kasus TB Paru ada 1387 kasus, sedangkan tahun 2016 tercatat 1437 kasus.

"Untuk kasus HIV/AIDS juga meningkat. 2015 ada 980 kasus, tahun 2016 menjadi 983 kasus. Dari peningkatan angka ini untuk menekan dan mengurangi kasus di tahun 2017, kami terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Melalui layanan kesehatan. Khususnya yang ada layanan program HIV/AIDS," kata Asih kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (11/1/2017).

Asih menyebutkan layanan kesehatan yang ada program layanan HIV/AIDS ialah di Puskesmas Bareng, Arjuno, Rampal Celaket, Cipto Mulyo, Kendalsari, Pandanwangi, Dinoyo, Janti, dan Kendal Kerep.

Untuk rumah sakit ada RS Saiful Anwar, RS Tentara Soepraoen, RSI Unisma, Lavalette, dan RS Panti Nirmala. Tak hanya itu, Dinkes juga menekankan untuk masyarakat agar peduli penderita AIDS.

"Di setiap kelurahan ada program WPA, Warga Peduli AIDS. Kita juga menggandeng komunitas dan lembaga peduli HIV/AIDS. Untuk HIV/AIDS kami kampanyekan TOP. Yakni Temukan, Obati, Pertahankan," imbuh dia.

Sedangkan untuk TB Paru, pihak Dinkes mengampanyekan TOSS. Yakni Temukan, Obati Sampai Sembuh. Asih berharap di tahun 2017 ini angka kasus itu bisa berkurang. Asih juga menekankan pada pola hidup yang sehat.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved