Malang Raya
Warga Perumahan De Cluster Nirwana Tak Bisa Keluar Rumah
Dendy mengaku kesulitan mengirim barang kepada pelanggan karena halaman depan rumahnya tidak bisa dilewati kendaraan bermotor.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BLIMBING – Sebagian penghuni perumahan De Cluster Nirwana di Pandanwangi, Blimbing, Kota Malang tidak bisa beraktivitas akibat halaman dan rumahnya terendam banjir, Kamis (12/1/2017).
Beberapa warga pun tidak bisa masuk kerja karena akses keluar perumahan tertutup akibat genangan air.
Seorang warga, Dendy Angrajaya (28) mengaku harus menghentikan penjualan busananya karena banjir. Beberapa stok barang di rumah sempat terendam saat air mulai masuk ke rumahnya.
Dendy mengaku kesulitan mengirim barang kepada pelanggan karena halaman depan rumahnya tidak bisa dilewati kendaraan bermotor.
“Motor di rumah tidak bisa keluar. Mau bekerja, susah. Apalagi tidak ada transportasi air,” kata Dendy.
Dendy mengungkapkan hujan mulai mengguyur wilayah tersebut pada Rabu (21/1/2017) sekitar pukul 15.00 WIB. Tidak lama kemudian air menggenang 35 rumah warga. Ketinggian air sampai satu meter pada petang hari.
“Ada petugas yang mengukur ketinggian air pada pukul 23.30-02.30 WIB. Ketinggian airnya turunnya sekitar tiga centimeter,” tambahnya.
Pantauan SURYAMALANG.COM pagi tadi, air masih menggenang sedalam sekitar 30 centimeter. Air sudah masuk seluruh rumah warga. Warga tidak bisa keluar rumah dengan kendaraan bermotor karena khawatir mogok.
“Ada warga yang harus cuci darah karena diabetes. Warga itu terpaksa dipinjami pelampung anak oleh warga lain agar bisa menyeberang. Sedangkan anak sekolah banyak yang digendong orang tuanya,” terangnya.
Warga lain, Aga (26) terlihat sudah menggunakan pakaian rapi. Dia sempat berdiri memotret kondisi gendangan air di lokasi.
“Ini memotret untuk laporan,” kata Aga.
Seharusnya Aga bekerja hari itu. Karyawan sebuah perusahaan distributor tersebut harus minta izin untuk tidak masuk kerja karena terjebak banjir.
“Dahulu pernah seperti ini. Saya terobos pakai motor. Besoknya, mesin motor saya mati dan harus bongkar mesin,” tambahnya.
Aga berharap petugas akan menyarikan solusi konkret agar banjir tidak terjadi lagi. Sebab, banjir sekarang terparah selama dia tinggal di perumahan tersebut.
Pada banjir sebelumnya, air sudah surut sebelum pagi. Namun, banjir sekarang tetap bertahan.
“Sepertinya ada saluran yang mampet,” imbuhnya.