Nasional

Pelajar yang Hilang Dua Hari Terseret Arus Sungai Ini Bikin Heboh

Warga Sirampog merasa heran karena Joko yang terseret arus dua hari sejauh 15 kilometer selamat tanpa luka atau lecet.

Editor: Zainuddin
tribunjateng.com
Joko Purnomo tergolek di UGD RSUD Bumiayu, Brebes, Minggu (15/1/2017), setelah ditemukan di bibir Sungai Keruh. 

SURYAMALANG.COM, BREBES - Penemuan Joko Purnomo (19), Minggu (15/1/2017) pukul 15.00 WIB, menghebohkan warga desanya.

Warga Dukuh Gempong RT 007 RW 006, Desa Plompong, Kecamatan Sirampog, Brebes, Jawa Tengah, itu ditemukan selamat setelah dua hari terseret arus Sungai Keruh.

Joko diduga nyemplung ke sungai dari atas jembatan desa tersebut.

Jumat (13/1/2017) pukul 18.30, motornya ditemukan di jembatan dalam keadaan roboh, mesinnya mati.

Namun, kunci kontak masih dalam posisi ‘on’.

Jembatan itu membentang setinggi 15 meter di atas permukaan sungai.

Siswa Madrasah Aliyah Al Hikmah, Desa Benda, Sirampog, itu kemudian ditemukan di bibir Sungai Keruh di Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu.

Lokasinya berjarak sekitar 15 kilometer dari jembatan Desa Plompong.

“Dia temangsang di bebatuan sungai. Ada warga di sekitar sungai yang menghampirinya, ternyata Joko masih hidup,” kata sepupu korban, Zulfikar (18).

Warga Sirampog merasa heran karena Joko yang terseret arus dua hari sejauh 15 kilometer selamat tanpa luka atau lecet.

Bahkan pakaiannya utuh, tidak robek sedikit pun.

Hanya kondisi tubuhnya lemas sehingga masih mendapat perawatan intensif di Ruang UGD RSUD Bumiayu.

Korban juga masih belum siuman setelah ditemukan.

Zulfikar mengaku semula tak percaya bahwa Joko masih hidup. 

Pasalnya, Sungai Keruh berarus deras, banyak terdapat bebatuan besar.

Apalagi korban hanyut selama dua hari.

“Saya tak menyangka saudara saya itu selamat tak kurang apa pun. Yang jelas keluarga kami amat bersyukur,” tandasnya.

Keheranan juga diungkapkan Kepala Desa Plompong, Fatoni, yang terus mendampingi keluarga korban.

Dia semula ragu-ragu bahwa korban yang ditemukan warga Dukuhturi, Bumiayu, adalah Joko yang hilang dua hari lalu.

“Kami dapat kabar ada laki-laki yang ditemukan di Sungai Keruh. Untuk memastikan, saya dan keluarga korban langsung ke sana. Ternyata benar itu Joko,” jelas Fatoni.

Dalam peristiwa-peristiwa terdahulu, tak ada korban yang ditemukan selamat setelah terseret arus sungai ini.

Selain berarus deras, bebatuannya besar.

Terlebih Joko jatuh dari jembatan setinggi 15 meter.

“Sudah beberapa kali kasus terjadi, orang hanyut ditemukan tidak jauh dari jembatan (Plompong) dan sudah tewas. Joko ditemukan di lokasi berjarak 15 kilometer di sungai yang penuh batu. Kalau menurut saya, tak bisa dinalar,” ungkapnya.

Menurutnya, kejadian ganjil sering terjadi di jembatan tempat motor Joko ditemukan.

Tak terlepas dari kisah misteri yang menyelimuti jembatan tersebut.

“Banyak warga yang sering mengalami hal ganjil di sana. Tapi, baru kali ini ada kasus yang menghebohkan desa kami ini,” imbuh dia.

Kapolsek Sirampog AKP Widiaspo membenarkan penemuan seorang warga yang terseret arus sungai di wilayah hukumnya.

“Benar, sudah ditemukan di Bumiayu. Kami ikut bersyukur korban tidak luka meski masih belum siuman,” terangnya.(tribunjateng.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved