Malang Raya

Warga Desa Merasa Tak Dilibatkan Dalam Pengelolaan Coban Jahe

Pendapatan pada 2013 hanya sebesar Rp 600.000. Pendapatannya melonjak menjadi Rp 28 juta pada 2014.

Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
Coban Jahe di Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. 

SURYAMALANG.COM, JABUNG - Puluhan warga Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung yang bergabung dalam Ikatan Pemuda Pecinta Alam Begawan Abiyaksa (IPPASA) mempertanyakan Pengelolaan Wana Wisata Coban Jahe.

Para warga ini datang ke Balai Desa setempat untuk  mempertanyakan pengelolaan Coban Jahe yang dipegang pihak ketiga, Kamis (19/1/2017).

Coban Jahe sudah lama dikenal oleh warga setempat, namun belum dikenal masyarakat luar. Pihak Perhutani membentuk Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan (LKDPH) dan mengelola Cuban Jahe pada 2006. Namun saat itu kondisi Coban Jahe tidak ada kemajuan.

IPPASA mempercantik lokasi wisata ini pada 2013. Bahkan IPPASA juga melakukan promosi untuk memperkenalkan Coban Jahe ke luar Pandansari Lor. Berkat peran IPPASA pula lokasi wisata ini dikenal luas.

“Kami mempertanyakan pengelolaan Coban Jahe yang justru dipegang pihak ketiga. Padahal dulu kami yang melakukan perintisan,” ujar Ahmadul Bashori, Ketua IPPASA di Balai Desa Pandansari Lor.

Sejak keteribatan IPPASA, pendapatan Cuban Jahe melonjak tajam. Pendapatan pada 2013 hanya sebesar Rp 600.000. Pendapatannya melonjak menjadi Rp 28 juta pada 2014. Pendapatannya berubah menjadi Rp 50 juta pada 2015. Pendapatan dari tiket pada 2016 mencapai Rp 70 juta.

Setelah pendapatan begitu menggiurkan, pengelolaan Coban Jahe beralih ke seorang investor. Dampak yang langsung dirasakan, kini warga setempat tersingkir dari pengelolaan Coban Jahe.

“Dulu parkir dikelola warga. Sekarang diambil alih. Pihak pengelola juga banyak menggunakan tenaga luar. Sedangkan warga setempat mulai tersingkir,” tambah Bashori.

Pengambilalihan oleh pihak ketiga ini diduga tidak lepas dari persoalan utang piutang.  Ketua LKDPH yang juga mantan Kades Pandansari Lor, Hadi Suyitno berutang sebesar Rp 175 juta.  Karena  belum bisa mengembalikan uang tersebut, Hadi menyerahkan pengelolaan Coban Jahe.

“Kami menuntut agar warga kembali dilibatkan dalam pengelolaan Coban Jahe. Warga harus merasakan manfaat keberadaan wisata Coban Jahe,” tegasnya.

Hadi Suyitno belum bisa ditemui untuk dimintai konfirmasi. Saat dihubungi lewat sambungan telepon juga tidak direspon.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved