Malang Raya
Namanya Malang Bebas Sampah, Tapi Aksinya Tak Hanya di Malang Raya
M Andi Pratama Hardiansyah mengatakan meskipun memakai nama Malang Bebas Sampah, gerakan bersih-bersih sampah ini tidak hanya dilakukan di Malang Raya
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU – Sebanyak 180 komunitas di Malang Raya akan terlibat dalam gerakan peduli sampah nasional di Malang Raya. Februari merupakan bulan peduli sampah nasional.
Pemerintah Indonesia sudah menetapkan tanggal 21 Februari 2017 sebagai peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Pemerintah juga memiliki gerakan nasional Indonesia Bebas Sampah 2020.
Makanya, sejumlah komunitas di Malang Raya turut mendukung gerakan tersebut. Komunitas ini membuat gerakan Malang Bebas Sampah (MBS) yang didukung komunitas yang tergabung dalam Ngalam Community.
Koordinator Malang Bebas Sampah, M Andi Pratama Hardiansyah mengatakan meskipun memakai nama Malang Bebas Sampah, gerakan bersih-bersih sampah ini tidak hanya dilakukan di Malang Raya. Aksi bersih-bersih sampah ini akan dilakukan di kawasan perkotaan, pegunungan, dan laut.
“Kawasan pegunungan yang disasar ada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), seperti Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Kami akan membersihkan tanaman Salvinia dan sampah di jalur pendakian Gunung Semeru,” ujar Andi, Selasa (31/1/2017).
Kegiatan bersih-bersih sampah di Malang Raya antara lain dilakukan di Kecamatan Jabung, dan Pantai Kondang Merak di Kabupaten Malang, Gunung Panderman di Kota Batu, Kampung Warna-Warni di Kota Malang. Komunitas ini juga membersihkan sampah mulai dari Balai Kota Malang sampai ke area Car Free Day di Jalan Ijen, Kota Malang. Pasar Besar Kota Malang juga akan dibersihkan.
“Kami juga lakukan workshop di beberapa sekolah. Workshop ini terkait mengelola sampah, dan memanfaatkan sampah,” imbuhnya.
