Pentingnya Peran Remaja Putri untuk Cegah Stunting, Ini Temuan dan Upaya FK UB di Malang
Pencegahan stunting pada remaja putri dapat menentukan kualitas generasi berikutnya.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
Ringkasan Berita:
- Dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) dari Prodi Kebidanan saat melakukan pemeriksaan kesehatan kepada pelajar siswi di SMPN 2 Singosari Kabupaten Malang pada Jumat (31/10/2025).
- Pemeriksaan ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah risiko stunting pada remaja.
- Pencegahan stunting pada remaja putri dapat menentukan kualitas generasi berikutnya.
SURYAMALANG.COM, MALANG - Upaya mencegah stunting kini bukan hanya menyasar Balita, tapi juga remaja putri sebagai calon ibu masa depan.
Pencegahan stunting pada remaja putri dapat menentukan kualitas generasi berikutnya.
Bukan cuma untuk kesehatan, tetapi berdampak untuk puluhan tahun ke depan.
Dosen Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Dr. Diadjeng Setya Wardani M.Kes menegaskan, bahwa remaja putri memegang peran krusial dalam upaya memutus rantai stunting.
"Remaja putri hari ini adalah calon ibu masa depan. Jika mereka sehat dan terbebas dari anemia, risiko melahirkan anak stunting bisa ditekan.
"Ini investasi jangka panjang untuk mewujudkan generasi yang sehat dan produktif," katanya kepada Surya pada (8/11/2025).
Dalam mencegah stunting dini, Fakultas Kedokteran UB telah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di SMPN 2 Singosari pada akhir Oktober 2025 kemarin.
Kegiatan yang dipimpin oleh Dr. Diadjeng juga melibatkan mahasiswa S1–S2 Kebidanan serta para dosen FK UB.
Mereka membangun edukasi komprehensif untuk mengenali anemia sejak dini, mengubah pola makan, dan menguatkan dukungan lingkungan sekolah serta keluarga.
Ada tiga pendekatan yang dilakukan dalam mencegah stunting ini pada remaja putri.
Dari sisi biomedik, siswa diperiksa kadar hemoglobin (Hb) untuk mendeteksi anemia dan diberi edukasi konsumsi tablet tambah darah.
Pendekatan gizi diberikan melalui pelatihan menyusun menu seimbang dari bahan pangan lokal.
Sementara dari aspek sosial, guru, orang tua, dan kader kesehatan ikut dilibatkan agar edukasi bisa berkelanjutan baik di sekolah maupun di rumah.
"Saat itu antusiasme siswa cukup tinggi. Para siswi aktif mengikuti sesi praktik menu bergizi dan mulai memahami pentingnya asupan tinggi zat besi seperti hati ayam, sayuran hijau dan kacang-kacangan," ujarnya.
| Alasan Pelatih Arema FC Marcos Santos SKalah dari Persija di Kandang, Minta Maaf Lagi ke Aremania |
|
|---|
| Malang Fashion Week 2025 Berkelas Internasional Dengan Sentuhan AI, Desainer Muda Ambil Peran |
|
|---|
| M Bazarullah Siswa SDN 2 Pajaran Malang jadi Juara Nasional Lewat Karya Caplokan Kepala Naga Amerta |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Malang-Kota Batu Hari Ini Sabtu 8 November 2025: Hujan Merata dan Sedikit Berawan |
|
|---|
| Besok, Malang Bersepeda 2025 Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi Kota Malang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/CEGAH-STUNTING-REMAJA.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.