Kediri
Makam Eyang Putri di Eks Lokalisasi Semampir Masih Berdiri, Pemkot Kediri Belum Berani Robohkan
Rencananya Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengumpulkan warga Semampir untuk mendiskusikan nasib Makam Eyang Putri.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Nasib bangunan Punden Makam Eyang Putri di tengah eks lokalisasi Semampir bakal dibahas bersama warga dan tokoh masyarakat Kelurahan Semampir.
Rencananya Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengumpulkan warga Semampir untuk mendiskusikan nasib Makam Eyang Putri.
“Saya akan diskusi dengan warga Semampir. Kami kan belum tahu sejarahnya. Nanti sejarahnya akan kami runtut,” ungkap Abdullah Abu Bakar, Jumat (17/2/2017).
Bangunan Makam Eyang Putri tidak ikut dibongkar saat penggusuran eks lokalisasi Semampir beberapa waktu lalu. Padahal Pemkot Kediri telah merobohkan puluhan rumah milik warga terdampak.
Belum ada kejelasan makam Eyang Putri tetap dipertahankan atau dipindah.
“Saya harus bicara dulu dengan warga Semampir. Kalau harus dipindah, ya dipindah. Kalau dipertahankan, tidak masalah,” tambahnya.
Kalau tetap dipertahankan, dia berharap tidak membuat lokasinya menjadi seram. Sebab, lahan eks lokalisasi bakal dibangun taman dan masjid berikut sarana publik lainnya.
“Diharapkan publik area mempunyai dampak ekonomi yang dapat diisi oleh warga sekitar,” jelasnya.
Pembangunan publik area bakal menggandeng pihak ketiga dalam bentuk corporate sosial responsibility (CSR).
“Kami usahakan biayanya dari CSR, bukan dari APBD,” imbuhnya.
Penelusuran SURYAMALANG.COM, ada beberapa versi terkait makam Eyang Putri. Ada yang menyebut Eyang Putri merupakan makam perempuan keturunan Tionghoa. Sebab, sebelumnya kawasan tersebut bekas pemakaman Tionghoa. Sebagian makam telah dipindah ke Gunung Klotok.
Ada juga yang menyebutkan Makam Eyang Putri merupakan punden atau cikal bakal yang ikut membuka permukiman di Semampir. Makam Eyang Putri menjadi termasuk dari empat makam punden yang dikeramatkan warga Semampir.