Kesehatan

Keren, Jepang Belajar Forensik Odontologi dari Indonesia

Baru-baru ini Jepang mempelajari ilmu cabang forensik dari Indonesia, yakni Odontologi Forensik.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: eko darmoko
IST
Prof Mieke Sylvia Margaretha, Head of Department of Forensic Odontology Unair saat memberikan materi tentang Current Status Forensic Odontology in Indonesia, at 2nd Kagoshima International Dental Symposium. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Baru-baru ini Jepang mempelajari ilmu cabang forensik dari Indonesia, yakni Odontologi Forensik. Odontologi Forensik adalah identifikasi korban melalui gigi, baik untuk data anti mortem dan post mortem.

Hal ini disampaikan oleh Prof Mieke Sylvia Margaretha. Beberapa hari lalu ia ditunjuk untuk mengisi materi tentang Current Status Forensic Odontology in Indonesia, at 2nd Kagoshima International Dental Symposium.

Mieke mengatakan sejauh ini Jepang belum menerapkan Odontologi Forensik di negaranya saat terjadi bencana. Sedangkan di Indonesia, Odontologi Forensik digunakan saat mengidentifikasi jenazah.

"Saya diminta oleh universitas di Jepang untuk menerangkan bagaimana menerapkan Odontologi Forensik itu. Di sana belum menerapkan tentang Odontologi Forensik. Nah mereka melihat saat kejadian Air Asia Indonesia menerapkan Odontologi Forensik untuk identifikasi," kata Mieke kepada SURYAMALANG.COM, Senin (27/2/2017).

Selain itu, perlunya Odontologi Forensik ini karena Indonesia dan Jepang sama-sama negara yang rawan terjadi bencana. Jepang, lanjut Mieke, sangat tertarik dengan metode itu. 

Mieke menyampaikan materi tentang Odontologi Forensik, seperti ukuran, bentuk, perkiraan usia dari gigi yang belum tumbuh dan yang telah tumbuh.

"Ketika jenazah itu sudah tidak utuh, yang bisa membantu untuk proses identifikasi dari gigi. Ketika kita periksa gigi, sangat penting bagi dokter gigi untuk mendata pasien. Karena akan membantu proses identifikasi," imbuh Mieke yang juga Head of Department of Forensic Odontology, Universitas Airlangga (Unair).

Menanggapi hal ini, Mieke berharap akan ada kerja sama antara Jepang dan Indonesia.

"Ini kesempatan bagi kita untuk mengembangkan Odontologi Forensik. Di Unair, mahasiswa juga terjun langsung saat terjadi bencana untuk proses identifikasi," pungkas dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved