Surabaya

Fakta Mengejutkan Tentang Video Pelajar SMA yang Mesum di Kamar Ganti, Ternyata Oh Ternyata

Keterangan tersebut penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya peroleh dari pelaku, dua petugas keamanan dan dua karyawan Lotte Mart.

Penulis: fatkhulalami | Editor: eko darmoko
YouTube
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Penggerebekan terhadap sepasang remaja mesum di kamar pas atau ruang ganti Lotte Mart Super Mall Pakuwon City, Surabaya, Jawa Timur sudah dipersiapkan sebelumnya.

Petugas keamanan dan pegawai di sana kesal karena Sejoli yang masih di bawah umur ini, pelajar SMA, pernah berbuat mesum di tempat yang sama sebelumnya.

Keterangan tersebut penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya peroleh dari pelaku, dua petugas keamanan dan dua karyawan Lotte Mart.

Sebelum menggerebek petugas keamanan sudah mempersiapkan telepon seluler untuk merekam pasangan mesum ini dan mengunggahnya ke media sosial.

"Tempatnya juga sama di kamar pas. Mungkin karena merasa aman saat melakukan yang pertama, keduanya kembali mengulangi pada Sabtu (4/3/2017) sore dan ditangkap," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga, Rabu (8/3/2017).

Saat mesum pertama pasangan ini pura-pura akan membeli pakaian dan mencoba di kamar pas.

Mereka berada di dalam sekitar 40 menit dan membuat karyawan Lotte Mart curiga tapi tak bersikap.

Pasangan ini kembali lagi pada Sabtu (4/3/2017). Modusnya sama, pura-pura membeli baju dan mencobanya di kamar pas.

Sekitar 10 menit berlalu keduanya belum keluar.

Karyawan yang menjaga stan pakaian kemudian melapor ke petugas keamanan.

"Akhirnya pihak sekuriti menggedor pintu kamar pas dan meminta keluar," imbuh Shinto.

Saat keluar, petugas keamanan meminta pasangan remaja tidak mengenakan celana dalam yang memang sudah dilepas sejak di kamar pas.

Selanjutnya, petugas keamanan dan karyawan menggiring keduanya menuju salah satu ruangan mal.

Jarak dari kamar pas menuju ruangan yang dimaksud sekitar 70 meter.

"Peristiwa itu direkam dengan handphone yang sudah disiapkan. Katanya sebagai laporan ke pimpinan, tapi justru di share ke grup (WhatsApp). Selanjutnya dishare ke medsos dan menjadi viral. Ini yang kami fokus dalami siapa penggunggahnya," beber Shinto.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved