Terobosan Baru, Khotbah Berisi Materi Kebencanaan. Begini Teknisnya

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Hasil akhir Lokakarya Khutbah Kultum Kebencanaan yang diadakan oleh Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) Jatim dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, antara lain adalah materi kebencanaan yang akan disampaikan saat khutbah Jumat.

Dr Hendro Wardhono MSi, unsur pengarah BPBD Jatim mengatakan konten materi khutbah harus disesuaikan dengan lokasi masjid tempat penyampaiannya.

"Misalnya konten materinya mengenai longsor ya harus disampaikan di masjid atau mushola yang berada di lokasi rawan longsor, sehingga elbih mengena ke warga," ujarnya, Kamis (16/3/2017).

Penyampaiannya, lanjutnya, juga harus dilakukan dengan cara dan bahasa yang baik dan mudah dipahami. "Intinya kita memberikan materi bagaimana menyelamatkan diri dari bencana alam yang sering dialami di lokasi itu. Tidak perlu menyampaikan penyebab bencana yang terlalu muluk-muluk karena itu tugas ahli bencana," tuturnya.

Yang harus lebih diberi pemahaman, kata Hendro, adalah pemilik usaha hotel yang berada di lokasi rawan bencana. "Kadangkala para pengusaha tidak menyadarinya dan hanya mencari untung," kata Hendro.

Anggota IABI, Dr Tatok Djoko Sudiarto MIB mengatakan memang khutbah tersebut akan lebih dipercaya ketika disampaikan di lokasi yang tepat. "Juga tergantung pada kualitas dai, materi yang disampaikan, dan kondisi kejiwaan pendengar," terangnya.

Tentu, tambah Tatok, masyarakat di lokasi rawan tanah longsor tidak akan tersentuh dan terlalu menghiraukan ketika diberi materi bertema tsunami. "Jadi memang harus pas," tutupnya.