Malang Raya
Ini Aset-aset Koperasi Dau yang Terpuruk, Harusnya Bisa Membantu Kebangkitan
Ada juga beberapa aset lain seperti tanah seluas 400 meter persegi di belakang KUD Dau, saham di PT Nestle, tanah di Sumbersekar bekas RPH.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, DAU – KUD Dau yang pernah berjaya di era 90 an kini ulai terpuruk. KUD yang terletak di Jl. Sido Makmur No 26, Mulyo Agung, Dau, Kab Malang ini mulai menutup beberapa unit Usaha.
Koperasi yang tercatat dua kali mendapat penghargaan nasional sebagai koperasi terbaik ini kondisinya jauh berbeda dari yang dulu .
Di tengah kondisi yang makin terpuruk, tuntutan dari karyawan yang ingin mendapat haknya mulai bermunculan. Karyawan ddan anggota koperasi juga mempertanyakan aset-aset yang dimiliki koperasi Dau.
Wahyu Kembar (59), salah satukaryawan KUD Dau di unit susu menyebut banyak aset bergerak atau tidak milik KUD Dau yang terjual. Namun uang hasil penjualan dan keperuntukannya tidak disampaikan kepada anggota. Padahal, aset-aset yang terjual itu kalau digabungkan nilainya miliaran rupiah.
Perwakilan karyawan ini menilai jumlah nilai penjualan aset semestinya mampu untuk menutupi hutang. Selain itu, juga mampu untuk menggerakkan unit-unit usaha milik KUD Dau yang mulai bangkrut.
“Manajemen tidak transparan soal pengelolaan uang,” tambahnya.
Wahyu kemudian menunjukkan catatannya berisi data aset-set milik KUD Dau yang terjual. Dari catatan yang ditunjukkan ke SURYAMALANG.COM, ada aset KUD Dau yang terjual sekitar Rp 900 juta dalam bentuk saham yang ditaruh di SPBU Junrejo, Kota Batu.
Ada juga beberapa aset lain seperti tanah seluas 400 meter persegi di belakang KUD Dau, saham di PT Nestle, tanah di Sumbersekar bekas rumah potong hewan (RPH) yang luasnya 2.400 meter persegi yang ditaksir harganya Rp 1.400.000 per meter persegi.
“Namun versi pengurus harganya laku Rp 850 ribu per meter,” papar Wahyu.
Aset lain tanah di Desa Gading Kulon yang uangnya tidak diketahui jumlahnya. Selain itu Wahyu mencatat sebuah lahan di Precet yang terjual Rp 1.8 M. Namun pembeli hanya mampu melunasi Rp 1 miliar saja. Sedangkan sisanya masih belum ada kejelasan hingga saat ini.
Terkait aset-aset KUD Dau yang bergerak, tercatat ada beberapa kendaraan yang sudah terjual maupun dijaminkan ke pihak bank dan kelompok tani. Seperti truk dobel dari KUD Ngantang yang harga jualnya ditaksir sekitar Rp 60 juta. Ada juga truk dari KUD Wonosalam yang harganya ditaksir sekitr Rp 90 juta.
Dua buah traktor bantuan dari pemerintah pusat yang tidak diketahui ke mana rimbanya oleh para karyawan saat ini serta masih banyak lagi kendaraan lainnya yang nilainya hampIr menyentuh Rp 400 juta.