Aksi Mahasiswa Universitas Brawijaya untuk Kendeng Berlanjut Hingga Jumat

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Aksi mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam EM dan BEM Fakultas, Senin (27/3/2017) berlanjut dengan penggalangan dana.

Menurut koordinator aksi, Muhammad Wafiq, sampai siang hari telah terkumpul dana sebesar Rp 1.766.200 yang kemudian diakumulasikan dengan dana yang telah terhimpun pada hari sebelumnya yaitu Rp 1 juta.

"Total penggalangan dana mahasiswa UB selama dua hari ini sebesar Rp 2.766.200," kata Wafiq. Penggalangan dana peduli untuk petani Kendeng akan berlangsung hingga Jumat, 31 Maret 2017 di wilayah kampus UB.

"Kami mengajak mahasiswa UB untuk bersama-sama peduli dan bersama rakyat untuk menghadapi masalah ini," ujar mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian UB itu.

Tak sedikit mahasiswa UB yang juga bersuara mengenai masalah petani Kendeng. sebagian besar dari mereka tidak setuju dengan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen di sana.

Salah satunya Wisnu, mahasiswa UB yang mengatakan pembangunan pabrik semen memang penting untuk mendukung infrastruktur. "Namun tidak seharusnya pembangunan pabrik semen malah mengorbankan para petani, yang notabene adalah rakyat kecil. Hasil pertanian itu juga sangat kita butuhkan," katanya.

Mahasiswa UB dalam tuntutannya mendesak Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk mematuhi putusan MA Nomor 99 PK/TUN/2016. Menuntut pemerintah untuk Menginstruksikan pemberhentian seluruh aktivitas pertambangan di Pegunungan Kendeng. Mendesak negara untuk melindungi masyarakat hukum adat, hak ulayat atas tanah adat dan segala kekhususannya yang berkaitan dengan warisan lokal Indonesia.

Juga menuntut negara hadir dalam menyelesaikan polemik pendirian pabrik semen di Kendeng dan mewujudkan tanggung jawab negara atas pemenuhan hak warga negara untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik, dan menyerukan kepada mahasiswa seluruh Indonesia untuk berjuang dan bergerak bersama rakyat.