Kabupaten Malang

Derita Bocah Usia 14 Tahun Menderita Lipoma, Ayah Wafat, Ibunya Berangkat Jadi TKW ke Singapura

Perjuangan hidup DDP, bocah laki-laki berusia 14 tahun, yang menderita Lipoma atau benjolan besar di tulang belakangnya, sungguh tak mudah

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
SAKIT - Bocah usia 14 tahun menderita sakit Lipoma, diantarkan petugas Satpol PP, untuk berobat ke RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Perjuangan hidup DDP, bocah laki-laki berusia 14 tahun, yang saat ini menderita Lipoma atau benjolan besar di tulang belakangnya, sungguh tak mudah.

Meski saat ini, penyakitnya itu sudah ditangani tim medis RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang, namun beban hidupnya bikin orang lain, terenyuh.

Betapa tidak, di saat menderita penyakit seperti itu, bocah asal Dusun Tlekung, Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang itu harus berjuang sendirian.

Sebab, sejak balita, dia yang lahir kembar bersama kakaknya, Doni, sudah yatim.

Saat usianya beranjak 3 tahun, 5 bulan, mereka harus kehilangan ayahnya, yang meninggal dunia.

Begitu juga saat ini, di saat lagi sakit dan harus riwa-riwi seminggu dua kali untuk menjalani fisioteraphy, sang ibu, yang jadi belahan hatinya itu tak ada di sampingnya.

Ibunya, Ika, dengan 'menahan' tangis, terpaksa harus meninggalkannya, demi dia dan kakaknya juga.

Ia terpaksa harus berangkat untuk bekerja ke Singapura, di saat DDP, lagi kesakitan.

Baca juga: Bocah Usia 14 Tahun Menderita Lipoma, Bupati Sanusi Perintahkan Diobati Gratis di RSUD Kanjuruhan

Sebab, bukan cuma benjolannya kian membesar, namun tubuhnya terasa nyeri di sekitar tulang belakangnya itu hingga menjalar ke kakinya itu.

Ibunya bukan tak sayang namun itu dilakukan, demi dapur rumahnya bisa mengepul.

Sebab, jika ia di rumah dan menungguinya, siapa yang akan jadi tulang punggung keluarganya untuk masa depan kedua belah hatinya itu.

Makanya, tak mudah buat anak seusia DDP, yang lagi sakit seperti itu harus bertahan sendirian, tanpa belaian seorang ibu.

"Iya, memang kasihan. Baru sekitar 9 bulan lalu, ibunya bekerja ke luar negeri."

"Saat ini, dia dan kakaknya diasuh neneknya,"tutur Ny Mulyani, bibinya atau adik kandung ibunya, kepada SURYAMALANG.COM, Senin (8/9/2025).

Karena kondisinya seperti itu, bukan cuma Ddp yang tak sekolah, namun kakaknya, Doni, juga terpaksa drop out.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved