Malang Raya
Boleh Percaya Boleeh Tidak Ada 73 Bencana di Kota Malang, Ini Datanya
Selain bencana alam, Kota Malang juga rentan terkena bencana kebakaran, epidemi penyakit, dan konflik sosial.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang J Hartono menegaskan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) bukanlah seremonial belaka.
HKBN diperingati sebagai pengingat pentingnya rakyat Indonesia pada umumnya, juga Kota Malang selalu waspada dan bisa hidup berdampingan dengan bencana.
'Mengingat secara geografis, Indonesia merupakan daerah yang rentang terkena aneka bencana alam, termasuk di Kota Malang. Jadi HKBN bukan hanya sekadar seremonial tetapi bagaimana mewujudkan Kota Malang sebagai kota tangguh bencana, siap untuk selamat," ujar Hartono usai peringatan HKBN 2017 di Balai Kota Malang, Rabu (26/4/2017).
Hartono mengingatkan Kota Malang sebagai salah satu kota di Jawa Timur yang kerap terkena bencana alam berupa tanah longsor, rumah roboh, pohon tumbang, juga banjir.
Hartono menyebut sejak Januari 2017 hingga 25 April 2017 terdapat 73 kejadian bencana alam. Peristiwa terbanyak adalah longsor dan rumah roboh, lalu diikuti oleh pohon tumbang dan banjir. Keseluruhan jenis bencana alam ini diakibatkan derasnya hujan, dan angin puting beliung.
Selain bencana alam, Kota Malang juga rentan terkena bencana kebakaran, epidemi penyakit, dan konflik sosial.
Hartono menambahkan untuk mewujudkan Kota Malang sebagai kota tangguh bencana, pihaknya melakukan sejumlah langkah baik pra bencana, bencana, maupun paska bencana.
Kebijakan terkait pra bencana antara lain dilakukannya sosialisasi pengenalan, peminimalan bencana, dan tindakan ketika ada bencana.
"Sedangkan ketika ada bencana, kami lakukan pengkajian cepat dan penanganan kedaruratan. Simulasi seperti yang kami lakukan hari ini juga dalam upaya penanganan ketika terjadi bencana," imbuh Hartono. Sedangkan paska bencana berupa rehabilitasi dan rekonstruksi.
Untuk kelurahan tangguh bencana di Kota Malang, sudah terbentuk di 17 kelurahan. Kelurahan tangguh bencana ini ada yang diinisiasi memakai dana APBD ada juga yang diinisiasi oleh mahasiswa melalui program kuliah kerja nyata (KKN).