Malang Raya

Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang Sebut Pasar Merjosari Tutup Mulai Minggu Pagi

Kepala Dinas Perdagangan Wahyu Setianto menegaskan akan menutup pasar sementara Merjosari pada Minggu (14/5/2017).

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/Sri Wahyunik

SURYAMALANG.com, LOWOKWARU - Kepala Dinas Perdagangan Wahyu Setianto menegaskan akan menutup pasar sementara Merjosari pada Minggu (14/5/2017).

Untuk persiapan penutupan itu, Dinas Perdagangan bahkan sudah berkirim surat ke sejumlah instansi seperti Polres dan Kodim Kota Malang.

"Kami sudah berkirim surat untuk meminta bantuan personel keamanan, ke Polres juga Kodim dan Satpol PP," ujar Wahyu kepada SURYAMALANG.com pada Sabtu (13/5/2017).

Wahyu berharap penutupan Pasar Merjosari besok berjalan tanpa ada gesekan dengan pedagang. Meskipun Wahyu menduga akan ada perlawanan.

"Kalau penolakan mungkin ada, tetapi kami jalan terus. Semoga tidak terjadi gesekan seperti yang pertama dulu," imbuh Wahyu.

Wahyu menatakan penutupan pasar dimulai pukul 07.30 Wib.

Saat itu petugas akan memasang pagar di sekeliling pasar tersebut.

Pihak Disdag, lanjut Wahyu, juga akan membersihkan pasar termasuk merobohkan tiang dan mencopot tenda pedagang.

Penutupan ini sekaligus melaksanakan kesepakatan pertemuan terakhir di gedung DPRD Kota Malang.

Sebelumnya Wali Kota Malang telah mencabut SK penetapan pasar itu sebagai pasar sementara. Pasar itu akan difungsikan sebagai lahan terbuka hijau.

Pekan lalu, sejumlah pihak menggelar pertemuan di gedung dewan.

Ada beberapa kesepakatan yakni memberi kesempatan kepada pedagang mengurusi administrasi ke investor Pasar Terpadu Dinoyo, sebagai lokasi baru pedagang dari Merjosari. Batas akhir yang diberikan adalah Sabtu (13/5/2017).

Wahyu menyebut, untuk penutupan besok dimungkinkan akan ada 800 personel gabungan dikerahkan.

Sementara itu, seorang pedagang di Pasar Merjosari mengaku sudah mendengar rencana penutupan itu.

"Kabarnya begitu, tetapi dilihat saja besok. Tadi pagi juga sudah ada banyak Satpol PP, tetapi sama teman-teman disodori kertas, mereka kemudian bubar," ujar perempuan itu kepada Surya.

Ia bersama pedagang lain tetap akan bertahan di pasar itu dan melihat kondisi, Minggu (15/5/2017).

Dari pantauan Surya di Pasar Merjosari, sejumlah pedagang masih bertahan di pasar itu hingga Sabtu (13/5/2017).

Mereka tetap membuka lapak mereka, terutama pedagang sayur dan lauk. Bahkan blok yang sudah digusur atau tidak bertiang lagi, kini ditempati beberapa pedagang.

Mereka mendirikan lapak dengan diberi tiang tidak permanen dan tenda di atasnya.

Padagang yang masih berada di bawah tiang bangunan pasar, cukup menutupi atasnya memakai terpal.

Sementara di beberapa tiang ditempel sejumlah selebaran. Selebaran itu bertuliskan pemberitahuan kalau pembongkaran Pasar Merjosari sudah dilaporkan ke Polda Jawa Timur.

Di selebaran itu tertulis kalau pembongkaran itu tindakan sewenang-wenang. Masih dari selebaran itu pula, menyebutkan, laporan dilakukan Jumat (12/5/2017) dengan tuduhan melakukan tindak pengrusakan secara bersama-sama, dan juga laporan tentang dugaan penipuan dan atau penggelapan.

Tentang pelaporan ini sebelumnya pernah disinggung oleh Rahman Hakim, ketua Lembaga Mediasi Konflik Indonesia di Surabaya. Lembaga ini menjadi pendamping hukum pedagang.

"Kami laporkan tindakan pidana ke POlda Jatim. Kalau gugatan perdata ke PN Kota Malang," ujar Rahman. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved