Malang Raya

Luar Biasa Penyandang Tuna Netra Ini Lantunkan Tadarus Indah dengan Membaca Alquran Braile

Untuk lancar membaca Al-Quran braile, Bibit harus belajar sekitar enam bulan. Lima bulan untuk menghafal huruf, panjang pendek bacaan, juga tanda baca

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Penyandang Cacat Netra dan Low Vision membaca Al Quran dalam huruf braile usai Salat Dzuhur di Masjid An Nur, Kantor UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra , Dinas Sosial Provinsi Jatim di Jalan Beringin, Kota Malang, Senin (29/5/2017). Tadarusan Al Quran Braile ini merupakan kegiatan rutin di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra selama bulan ramadan. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Yepi Rustiana (25) asyik menekuri Alquran di pangkuan, Senin (29/5/2017). Jemarinya lincah meraba tulisan di lembaran kertas berwarna putih itu. Dari mulutnya mengalir lantunan Surat Al-Baqarah. Meski lirih, alunan surat itu dibacanya secara lancar.

Yepi membaca lembar demi lembar surat tersebut. Ia duduk bersimpuh di dalam Masjid An-Nur di Kantor UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra Dinas Sosial Provinsi Jatim di Jl Beringin Kota Malang.

Yepi tidak sendiri. Ada 10 orang yang sedang membaca Al-Quran di masjid itu. Alquran yang dibaca semuanya memakai tulisan Braile. Ke-10 orang itu penyandang cacat netra atau low vision.

Selai Yepi ada juga Bibit Niatun (23), yang berasal dari Madiun. Bibit juga sedang membaca Surat Al-Baqarah. "Kan masih beberapa hari. Beberapa bulan lalu sudah khatam, terus sekarang mulai lagi dari Juz 1. Ini masih Juz 1 Surat Al-Baqarah," ujar Bibit yang akan dua tahun tinggal di tempat itu.

Untuk lancar membaca Al-Quran braile, Bibit harus belajar sekitar enam bulan. Lima bulan untuk menghafal huruf, panjang pendek bacaan, juga tanda baca. Barulah satu bulan setelah menghafal huruf, ia belajar membaca Al-Quran.

"Alhamdulillah, sekarang sudah bisa meski tidak bisa disebut lancar," ujarnya merendah. Padahal dari pengamatan SURYAMALANG.COM, Bibit terbilang lancar membaca Alquran braile itu. Ia juga berhati-hati dalam menerapkan tanda baca dan panjang pendeknya huruf.

Yepi menambahkan, pasti ada kendala dalam belajar Alquran braile. Mereka harus menghafal huruf, tajwid, dan sebagainya, belajar semua dari awal. Ia butuh waktu enam bulan untuk bisa membaca Alquran raile. 

Setelah bisa, Yepi kerap membaca sendiri Alquran ketika bukan di bulan Ramadan. Sedangkan di bulan Ramadan, ia banyak membaca setelah shalat Dzuhur juga usai shalat Tarawih.

"Targetnya Ramadan tahun ini bisa khatam. Pengalaman tahun sebelumnya sih sektiar 24 sampai 25 juz selama Ramadan," ujar perempuan asal Ponorogo yang sudah 2,5 tahun belajar di UPT tersebut.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved